SuaraSulsel.id - Direktur Political and Public Policy Studies Jerry Massie menanggapi kabar ketidakharmonisan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoutri dengan Presiden Jokowi.
Menurut Jerry, tidak menutup kemungkinan adanya keretakan di tubuh PDIP karena Jokowi mempunyai dua kecenderungan yang berbeda dari Megawati.
Mengutip terkini.id, kecenderungan tersebut adalah Jokowi sedang mesra dengan Partai Golkar. Terlihat dari kebijakan mantan Wali Kota Solo itu dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19.
Menurutnya, dalam kebijakan penanganan Covid-19 tersebut Jokowi menunjuk Menko Perekonomian Airlanggga Hartarto dan Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Koordinator PPKM Darurat di dalam dan luar Jawa-Bali.
Baca Juga:Ganjar Diramalkan Presiden 2024, Jokowi Tidak Maju Tiga Periode
“Nah untuk keretakan bisa saja terjadi dan itu lumrah dalam percaturan politik tanah air,” ujar Jerry, Sabtu 7 Agustus 2021.
Selain itu, menurut Jerry, Jokowi juga masih memiliki kedekatan emosional dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Hal itu, kata dia, terlihat saat Jokowi memilih memantau vaksinasi dengan Ganjar Pranowo ketimbang menghadiri acara serah terima jabatan guru besar Universitas Pertahan kepada Megawati Soekarnoputri.
“Jokowi sekarang juga sudah punya basis massa. Di luar Trah Soekarno akan menarik ada nama Ganjar Pranowo. Sedangkan Mega sudah memberikan sinyal tak bakal mendukung Ganjar,” tuturnya.
Bahkan, Jerry menilai dari aspek probabilitas politik bisa saja Jokowi tak mendukung Puan Maharani sebagai capres di pemilu 2024.
Baca Juga:Konflik Lahan di Danau Toba Bikin Presiden Jokowi Terkejut
Ia mengingatkan Megawati agar segera mengkaji aspek kecondongan politik Jokowi di Pilpres 2024 mendatang.
“Dalam hal ini Megawati harus cepat merespon hal ini dengan mengkaji soal aspek kecondongan politik kemana Jokowi pada 2024,” ungkapnya.
Menurutnya, Jokowi bisa saja menjadi ‘King Maker’ di Pilpres 2024. Karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu memiliki basis relawan yang militan.
“Soalnya bisa saja Jokowi menjadi King Maker dengan kelompok relawan militannya,” ujarnya.