Sebuah kelompok aktivis menyatakan telah membelikan Tsimanouskaya tiket pesawat untuk penerbangan ke Warsawa.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mencuit hari Senin malam bahwa pemerintah Lukashenko berusaha “melakukan tindakan represi transnasional lainnya” dengan memaksa Tsimanouskaya untuk pergi “semata-mata karena ia menjalankan kebebasan berbicara.”
“Tindakan semacam itu melanggar semangat Olimpiade, merupakan penghinaan terhadap hak-hak asasi, dan tidak dapat ditoleransi,” tulis Blinken.
Drama politik itu berkembang setelah Tsimanouskaya mengkritik cara para ofisial menangani para atlet Olimpiade Belarus, memicu kecaman di media pemerintah di negara itu, di mana pemerintah kerap menindak keras kritikus.
Baca Juga:Intip Selera Otomotif Peraih Medali Emas Olimpiade, Greysia dan Apriyani
Komite Olimpiade Nasional Belarus telah dipimpin selama lebih dari 25 tahun oleh Lukashenko dan putranya, Viktor.
Di akun Instagramnya, Tsimanouskaya mengatakan ia dimasukkan ke tim estafet 4x400 meter negara itu meskipun ia belum pernah bertanding untuk nomor tersebut.
Tim ofisial Belarus membawa Tsimanouskaya ke bandara Tokyo, tetapi ia menolak naik pesawat ke Istanbul dan malah mendekati polisi untuk meminta tolong.
“Saya ditekan, dan mereka berusaha memaksa saya untuk keluar negara ini tanpa persetujuan saya,” kata pelari berusia 24 tahun dalam pesan videonya yang diposting di media sosial. (VOA)
Baca Juga:Wow, Crazy Rich Malang Gelontor Bonus Rp 1 Miliar Lebih ke Atlet Peraih Medali Olimpiade
- 1
- 2