6 Tips Facebook Agar Warga Indonesia Terhindar Misinformasi Covid-19

Facebook menjalankan kampanye global mempromosikan informasi tentang vaksin COVID-19

Muhammad Yunus
Jum'at, 30 Juli 2021 | 10:29 WIB
6 Tips Facebook Agar Warga Indonesia Terhindar Misinformasi Covid-19
Logo Facebook. [Shutterstock]

4.Dapatkan konteks lengkap dari sumber yang kredibel

Cari laporan lain dari sumber yang dapat dipercaya untuk memverifikasi bahwa cerita tersebut mengandung informasi akurat dari otoritas kesehatan.

Jangan hanya terpaku pada satu sumber, di era informasi selain informasi yang bertebaran, tentunya semakin banyak cara juga untuk memastikan informasi itu benar atau tidak.

Dengan melakukan pemeriksaan ke sumber- sumber lain terkait informasi tersebut anda dapat memastikan benar atau tidaknya sebuah informasi yang anda terima di media sosial.

Baca Juga:Demi Misi Mulia, Seorang Lelaki Mencoba Menyebrang di Atas Air dengan Roda Hamster

5.Jika cerita atau informasi yang tidak akurat baru saja dibagikan oleh teman atau anggota keluarga

Kirimkan pesan pribadi untuk memberitahu mereka bahwa informasi yang dibagikannya kurang tepat.

Lalu bagaimana jika ternyata unggahan tersebut terlanjur viral dan banyak disukai?

Ada baiknya anda melakukan koreksi publik secara halus dengan menyertakan tautan berisikan informasi akurat.

6.Pikir dulu sebelum membagikan

Baca Juga:Ngaku Bangga Atlet Hifumi dan Uta Abe Juara Olimpiade, Warganet Indonesia Salah Server

Beberapa cerita mungkin menggunakan bahasa emosional yang kuat tanpa memberikan fakta. Jadi coba #TahanDulu sebelum membagikan ceritanya ke orang lain.

Periksa keakuratannya dulu dan atau merujuklah ke sumber tepercaya seperti situs Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Halaman Kementerian Kesehatan.

Dengan demikian anda bisa melindungi diri sendiri, keluarga, serta lingkungan anda dari misinformasi yang bisa membuat kesalahapahaman.

Hingga Juli 2021, sebanyak 12 juta konten misinformasi tentang COVID-19 dan vaksinasi telah dihapus di platform Facebook secara global.

Selain itu unggahan sebanyak 167 juta konten telah ditandai salah oleh pemeriksa fakta atau “fact checker” dari pihak ketiga mengenai konten- kontenterkait COVID-19.

Rupanya ketika pengguna melihat label itu, artinya 95 persen dari mereka yang melihat konten tidak melihat konten orisinilnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini