DPR Papua : Covid-19 Jangan Dijadikan Lelucon

Rencana Pemerintah Provinsi Papua menutup akses keluar masuk atau lockdown

Muhammad Yunus
Jum'at, 23 Juli 2021 | 06:59 WIB
DPR Papua : Covid-19 Jangan Dijadikan Lelucon
Wakil Ketua 1 DPR Papua, Yunus Wonda [KabarPapua.co]

SuaraSulsel.id - Rencana Pemerintah Provinsi Papua menutup akses keluar masuk orang di selama Agustus 2021 mendapat respons Dewan Perwakilan Rakyat Papua.

Mengutip KabarPapua.co, Wakil Ketua 1 DPR Papua, Yunus Wonda mengatakan, kebijakan menutup akses pintu keluar masuk Papua masih sebatas rencana. Kebijakan tersebut belum diputuskan Gubernur Papua Lukas Enembe.

“Secara resmi kan belum diputuskan. Hanya saja Pak Gubernur mengingatkan bahwa lockdown di bulan Agustus agar masyarakat bisa menyiapkan diri mulai dari sekarang. Implementasinya beliau belum putuskan secara resmi dan belum disampaikan,” kata Wonda usai sidang paripurna, Kamis 22 Juli 2021.

Meski demikian, masyarakat diminta tidak meremehkan Covid-19, apalagi menganggap virus tersebut sebagai lelucon. Sebab, pasien Covid-19 kini terus meningkat hingga rumah sakit kewalahan.

Baca Juga:Termasuk Medan, Ini 5 Daerah di Sumut Jadi Zona Merah Covid-19

“Jangan menganggap sepele tentang Covid-19, namun masyarakat harus mewanti-wanti, pastikan cuci tangan, hindari sentuhan dan pastikan diri kita tetap sehat. Keluarga aman, teman aman. Sekali lagi jangan anggap ini remeh, karena Covid-19 ini banyak yang menganggap ini lelucon tetapi sebenarnya ini nyata,” ucap Wonda.

Wonda berpendapat kebijakan lockdown tidak berpengaruh kepada ekonomi masyarakat. Karena kebijakan ini lebih berpengaruh kepada masyarakat yang mempunyai aktivitas di luar atau bepergian ke Jakarta.

“Yang paling berpengaruh itu kita yang pulang pergi Jakarta, karena untuk masalah ekonomi tidak, karena ada kargo untuk kapal laut maupun udara tetap jalan. Lockdown bukan berarti semuanya tutup,” kata Wonda.

Tak hanya untuk masyarakat beraktivitas tinggi, sambung Wonda, lockdwon juga akan berdampak pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) maupun Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas).

“Tentu hal ini (lockdown) juga akan berdampak pada pelaksanaan PON, akan tetapi sampai hari ini pihak penyelenggara PB PON tetap dalam posisi prokes menjadi prioritas, dan tetap fokus penyelenggaraan tanggal 2-15 Oktober 2021 tetap sesuai dengan jadwal,” ujarnya.

Baca Juga:Polisi Usut Tiga Insiden Ambil Paksa Jenazah Covid-19 di Situbondo

Ibaratkan Covid-19 Pembunuh Massal

Wonda meminta seluruh masyarakat agar menunggu keputusan resmi dari Pemerintah Provinsi Papua terkait kebijakan lockdown yang direncanakan pada bulan Agustus mendatang.

“Kita jangan berpikir negatif, tetapi jika kondisi kita sehat dan aman berharap Covid-19 ini cepat akan hilang. Jika semakin naik, maka harus diwaspadai,” ucap pria yang pernah menjabat Ketua DPR Papua ini.

Ia juga berpesan kepada masyarakat agar terus menjaga diri, tetap sehat dan mematuhi protokol kesehatan. “Masyarakat terus menjalankan prokes dan juga sosialisasi terus di lakukan karena Covid-19 ini ibarat pembunuh massal yang pelan tetapi pasti, karena itu ini harus kita antisipasi,” kata Wonda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini