SuaraSulsel.id - Tiga orang penambang mengalami luka berat. Saat terjadi tanah longsor di lokasi tambang Botudulanga. Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.
Mengutip gopos.id -- jaringan Suara.com, tiga penambang yang mengalami luka berat yakni Kisman Djafar (34) warga Desa Pohuwato Timur, Kecamatan Marisa, Ridwan Buahili (30) warga Desa Buntulia Barat, Kecamatan Buntulia, serta Fikran Larama (21) warga Desa Bendungan.
Saat ini ketiga korban sudah mendapat penanganan tim medis Rumah Sakit Bumi Panua (RSBP) Pohuwato.
Peristiwa longsor terjadi Rabu 7 Juli 2021. Saat para penambang sedang melakukan aktivitas di lokasi tambang Botudulanga, Desa Hulawa.
Baca Juga:Warga Dapat Kiriman Roti, Saat Dibuka Isinya Narkoba
Saat sedang beraktivitas, tiba-tiba tanah pada salah satu tebing ambruk. Bersamaan dengan itu sejumlah penambang yang berada di dekat tebing tertimbun material longsor.
Tim dari Polres Pohuwato telah tiba di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi terhadap korban.
Aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Pohuwato terus berlangsung. Bahkan kini, muncul masalah baru. Kegiatan pertambangan sudah menggunakan alat berat excavator.
Kondisi ini tentu harus mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah daerah setempat. Sebab, di satu sisi ada masyarakat kecil yang selama ini sangat bergantung dengan mengais rezeki di tambang.
Oknum-oknum tidak bertanggung jawab diduga masuk dengan membawa alat berat. Di sekitar daerah aliran sungai Botudulanga Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia.
Baca Juga:Inovasi, Penerima Bantuan Sepeda Motor Dagang Ikan Pemprov Gorontalo Wajib Ikut Vaksinasi
Pemerintah serta aparat keamanan telah berupaya melakukan sosialisasi dan himbauan kepada oknum masyarakat yang melakukan aktifitas PETI dengan menggunakan alat berat agar segera dihentikan.