SuaraSulsel.id - Pengadilan Militer I-01 Banda Aceh memberikan hukuman penjara 5 bulan dan pemecatan dari kesatuan kepada Letda AP. Karena terbukti melakukan hubungan sesama jenis.
AP menjadi prajurit TNI AL pada 2013 melalui pendidikan Akademi Angkatan Laut (AAL) dan lulus pada 2017. Letda AP mengaku memiliki orientasi seksual sesama jenis, karena sering menonton video porno di internet.
Mengutip telisik.id -- jaringan Suara.com, AP mendapatkan informasi tentang lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di media sosial. Seperti Facebook, Instagram, BeeTalk, WhatsApp, Tinder, Tan-tan, dan Mi-Chat.
Pada September 2018, Letda AP berkenalan dengan Sertu RMB di sebuah jejaring media sosial. Keduanya ikut dalam acara HUT TNI pada 2018.
Baca Juga:Minta Warga Tetap di Rumah, Pangdam Jaya: Anggota Saya Banyak yang Tumbang
Dari pertemuan itu, keduanya saling terbuka soal orientasi seksualnya dan akhirnya mereka berpacaran.
Keduanya lalu melakukan hubungan badan sesama jenis di sebuah hotel di Sabang.
Letda AP juga melakukan hubungan seks dengan pria lain. Dengan warga sipil di Sumatera Utara dan dengan warga sipil di Jakarta pada 2019. Bahkan Letda AP juga melakukan hubungan seks dengan waria di Medan.
Belakangan, perbuatan Letda AP diketahui kesatuannya sehingga Letda AP diproses dengan hukum militer. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Adapun Sertu RMB sudah keluar dari satuan TNI.
"Perilaku homoseksual merupakan ancaman bagi pembinaan kekuatan satuan TNI, khususnya pembinaan personel, karena akan menimbulkan rasa ketakutan masyarakat, khususnya militer, akan penularan perilaku homoseksual lantaran kaum homo seksual akan terus mencari penerus homoseksual," urai oditur militer.
Baca Juga:Pangdam Jaya: Tolong Tinggal di Rumah, Anggota Saya Sudah Banyak Bertumbangan!
"Pelaku homoseksual rentan tertular penyakit kelamin dan/atau HIV/AIDS karena suka bergonta-ganti pasangan serta perilaku menyimpang homoseksual akan merusak moral dan disiplin prajurit yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas pokok TNI, khususnya tugas satuan, dan dampak yang sangat mengerikan," sambungnya.
- 1
- 2