Hingga tiba pada suatu masa, La Ode merasa putus asa. Masa depan untuk menjadi koki hebat dianggap sudah tidak ada. Pandemi Covid-19 merusak cita-cita La Ode.
"Saya pikir memasak tidak ada lagi harapan. Sampai ada pengumuman audisi master chef. Saya bangga bisa ketemu langsung dengan master idola saya," ungkapnya.
Jika sukses, La Ode berharap bisa menjadi inspirasi anak-anak di Pulau Muna. Kalau mau bermimpi jangan tanggung-tanggung.
"Pertama kali lihat orang masak. Saya berpikir sudah saatnya saya bekerja untuk masa depan. Bukan bayar kos bulan depan," katanya sambil mengusap air mata.
Baca Juga:Ini Tantangan UMKM Kuliner Untuk Bangkit Usai Terdampak Pandemi
Saat ini La Ode bekerja sebagai helper. Lolos di kompetisi Master Chef Indonesia disebut kesempatan langka. Untuk menunjukkan anak Pulau Muna bisa bersaing di bidang kuliner.
"Bikin masakan andalan di Pulau Muna," katanya.
"Ikut kompetisi untuk angkat kuliner Muna. Bikin bangga mama di rumah," ungkapnya.