8.Disunahkan untuk diserukan kalimat “asshalatu jaami’ah” pada saat hendak dilaksanakan salat gerhana dan tidak disyariatkan pelaksanaan azan dan ikamah.
Adapun Tata Cara Salat Gerhana sebagai berikut :
Imam berdiri bertakbir. Lalu membaca surah al-Fatihah dengan menjaharkannya. Lalu membaca surah yang panjang, lalu rukuk dengan rukuk yang lama.
Meskipun lebih pendek dari ketika berdiri membaca surah, lalu bangkit dari rukuk dengan mengucapkan: “Sami’allahu liman hamidah, rabbanaa walakal hamdu”.
Baca Juga:Lengkap! Link Live Streaming Gerhana Bulan Total di Pontianak
Lalu berdiri dengan berdiri yang lama dengan membaca surah al-Fatihah dan surah lainnya meskipun lebih pendek dari berdiri yang pertama.
Lalu rukuk dengan rukuk yang lama meskipun lebih pendek dari rukuk yang pertama, lalu sujud dengan sujud yang lama, kemudian duduk di antara dua sujud, kemudian sujud dengan sujud yang lama.
Kemudian melanjutkan salat di rakaat kedua seperti pada rakaat yang pertama dengan dua kali rukuk yang panjang dan dua kali sujud yang panjang seperti yang dilakukan pada rakaat pertama kemudian tasyahud lalu salam.
Setelah melaksanakan salat gerhana disunahkan berkhotbah kepada para jemaah. Dengan memberikan peringatan kepada mereka agar tidak lalai dan hanya takut kepada Allah, serta memerintahkan mereka untuk memperbanyak doa dan istigfar.
Jika telah selesai salat sebelum berakhirnya gerhana, maka dianjurkan untuk berzikir kepada Allah dan berdoa hingga berakhirnya gerhana dan tidak perlu mengulang salat.
Baca Juga:Link Live Streaming Gerhana Bulan Total, Rabu 26 Mei 2021
Dan jika gerhana telah berakhir pada saat sementara salat, maka salat tetap dilanjutkan hingga selesai meskipun tidak memperpanjang lagi salatnya.