Waspada! Penipu Mengaku Petugas Pemadam Kebakaran Makassar

Penipu memaksa warga membeli alat pemadam api ringan

Muhammad Yunus
Selasa, 25 Mei 2021 | 10:59 WIB
Waspada! Penipu Mengaku Petugas Pemadam Kebakaran Makassar
Ilustrasi : Petugas Pemadam Kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar rumah mewah di Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat pada Selasa (25/6/2019). [Suara.com/Rambiga]

SuaraSulsel.id - Warga Kota Makassar diminta waspada dengan orang yang mengaku sebagai petugas Pemadam Kebakaran. Penipu memaksa warga membeli alat pemadam api ringan atau APAR.

Kelompok penipu ini masuk ke sekolah-sekolah atau kantor swasta. Kemudian memaksa membeli atau mengganti APAR dengan harga ratusan ribu rupiah.

Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Hasanuddin.

Hasanuddin memastikan pelaku yang memaksa pihak sekolah atau kantor membeli APAR bukan dari Dinas Pemadam Kebakaran.

Baca Juga:Dinas Pendidikan Makassar Utamakan PPDB Jalur Zonasi

"Orangnya atas nama Irvan biasanya mengatasnamakan petugas Damkar yang masuk ke sekolah dan perkantoran. Seolah sebagai petugas retribusi dan langsung memaksa atau mengganti APAR," kata Hasanuddin kepada KabarMakassar.com -- jaringan Suara.com, Senin 24 Mei 2021.

"Padahal ini kan APAR kalau kita beli di tempat lain tidak mahal. Apalagi kalau hanya cuma isi ulang tabungnya. Ini justru tiga kali lipatnya (harga)," kata Hasanuddin.

Aksi penipuan ini dilaporkan telah terjadi lebih dari sekali. Pelaku dan modusnya sama. Sudah sangat meresahkan masyakarat.

"Sudah banyak laporannya kita dapat. Infonya orang ini salah satu ASN di kelurahan," kata Hasanuddin.

Hasanuddin menuturkan apabila ada orang yang membawa nama instansi Damkar untuk meminta sejumlah uang, ia pun harus memperlihatkan surat tugas. Bahkan, bisa melapor ke Damkar.

Baca Juga:Bijaklah Bermedsos, Wanita Ini Didakwa Pidana Gegara Posting Foto Pelakor

"Kita memang ada petugas yang menagih retribusi. Pemeriksaan alat Damkar di instansi tapi tidak begitu nilainya. Dan kami imbau masyarakat agar berhati-hati," pungkas Hasanuddin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini