SuaraSulsel.id - Wakil Bupati Luwu Utara Suaib Mansur mengatakan, pengendalian virus Corona atau Covid-19 di wilayahnya berjalan dengan baik.
Sebab, dalam sepekan terakhir ini petugas Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Luwu Utara telah melakukan pemeriksaan sebanyak 268 kali.
Jumlah testing 268 tersebut diklaim telah mendekati standar WHO yang diketahui testing yang harus dilakukan adalah 1/1000 dari jumlah penduduk.
Untuk itu, ia pun optimis dapat menekan penyebaran Covid-19 di Luwu Utara dengan melakukan testing atau pemeriksaan setiap hari.
Baca Juga:Mobil Dinas Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Masuk Sungai Jeneberang
"Standar pengendalian menurut WHO adalah indikator testing minimal 1/1000 penduduk per minggu. Nah, khusus di Luwu Utara, berdasarkan data tanggal 11 - 17 Mei 2021, jumlah test PCR atau rapid test antigen sebanyak 268 kali. Kalau penduduk kita 329.586, maka ratio testing kita satu minggu terakhir adalah 8,13/10.000 atau 0,813/1.000, atau di bawah 1/1000," kata Suaib melalui keterangan tertulisnya, Rabu (19/5/2021).
Menurut Suaib, capaian tersebut sudah sangat baik untuk dapat mengendalikan Covid-19 di tingkat Kabupaten dan Kota. Namun, ia tetap berupaya agar Satgas Covid-19 di Luwu Utara dapat menggenjot testing Covid-19 agar dapat mencapai standar WHO.
"Angka 0,776 sebenarnya mendekati angka 1, artinya tidak menutup kemungkinan ini bisa kita capai untuk menuju angka 1. Minimal testing per hari 47 orang, atau 329 per minggu,"
"Capaian kita ini sudah sangat baik. Mungkin yang perlu ditingkatkan lagi adalah jumlah testing per hari atau per minggunya," tambah Suaib.
Senada dengan Suaib, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menambahkan bahwa jumlah testing 1/1.000 dari jumlah penduduk tersebut dapat dicapai dengan melakukan beberapa langkah penanganan.
Baca Juga:Mantan Ketua DPRD Sulsel M Roem Berduka, Anak Sulungnya Meninggal Dunia
Rumah sakit dan Dinas Kesehatan harus menyiapkan sarana dan prasarana pendukung. Dengan memastikan tersedianya alat kesehatan, yaitu APD, rapid test antigen dan media PCR.
Disamping itu, kata dia, petugas Dinas Kesehatan juga harus intens mengoordinasikan terkait kapasitas dan kemampuan pemeriksaan sampel harian dengan pihak laboratorium yang selama ini melakukan pemeriksaan sampel atau spesimen swab.
Belum lagi, harus memastikan ketersediaan rumah karantina mandiri di setiap desa yang menjadi urgen. Mengingat program Wisata Covid-19 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah ditutup.
"RSUD harus memastikan ketersediaan UGD dan kamar, khusus pasien COVID-19. BPKAD juga kita harap menyiapkan anggaran penanganan COVID-19, termasuk insentif nakes per kasus. Untuk Satgas, permantap edukasi warga untuk mau diperiksa atau memeriksakan diri secara sukarela guna memenuhi target minimal pemeriksaan harian. Kalau semua ini siap, insyaallah pengendalian Covid-19 di Luwu Utara dapat berjalan dengan baik," papar Indah.
Tetapi yang tidak kalah penting, kata Indah, adalah tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah.
"Sambil kita mempersiapkan semua upaya tadi, maka upaya terbaik saat ini adalah tetap melakukan pencegahan dengan memastikan kita dan masyarakat tetap displin protokol kesehatan dalam melakukan aktivitas sehari hari," katanya.
Sementara Data Indikator Surveilans dan Epidemiologi terbaru, 17 Mei 2021, yang dikeluarkan Satgas COVID-19 Luwu Utara bahwa angka reproduksi efektif (Rt) COVID-19 di Luwu Utara adalah 0,81, dengan jumlah test PCR 46 kali per hari.
Angka positivity rate 0,00%, dengan jumlah test PCR/Antigen per 1.000 penduduk per minggu adalah 0,81. Angka 0,81 ini menggambarkan bahwa Luwu Utara kini dalam penanganan COVID-19 yang benar, karena sudah mendekati standar WHO, yakni 1/1.000 dari jumlah penduduk yang ada.
Kontributor : Muhammad Aidil