SuaraSulsel.id - Itikaf adalah menahan diri atau berdiam diri di masjid. Dengan tata tata cara tertentu. Ibadah itikaf mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
Hukum itikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah sunnah atau tidak wajib. Kecuali bagi orang yang bernazar untuk melakukannya, hukumnya menjadi wajib.
Mengutip dari Buku Ringkasan Fikih Puasa Lengkap (Ringkasan Syarah Manhajus Salikin wa Taudhih alFiqhi fid-Din -Kitab ash-Shiyam-), pendapat yang masyhur mengatakan itikaf disunnahkan pada setiap waktu dan lebih ditekankan di sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Berikut Sunnah-Sunnah saat melakukan itikaf :
Baca Juga:Masjid At Taqwa, Masjid Tua dan Bersejarah di Kolaka
1. Mengambil tempat khusus dengan membuat tenda di dalam masjid, sebagaimana amalan Rasulullah SAW dan isteri-isterinya.
2. Hendaknya seseorang menyibukkan diri dengan berbagai macam ibadah khusus, seperti salat sunnah mutlak di waktu-waktu yang tidak terlarang, membaca Alquran, berzikir, berdoa, dan beristighfar.
Khususnya itikaf di sepuluh malam terakhir Ramadhan, malam-malamnya dihidupkan dengan salat tarawih.
3. Hendaknya meninggalkan ucapan dan perbuatan yang tidak bermanfaat. Bukan bermakna tidak boleh berbicara atau tidak boleh dikunjungi keluarga atau teman.
Namun yang ditekankan agar menghindar dari perkara yang tidak bermanfaat.