Sedangkan, bumbunya harus menggunakan rempah-rempah pilihan. Seperti bawang putih dan bawang merah. Masing-masing seperempat kilo.
Kemudian, serai sepuluh batang, lengkus, merica 1 ons atau 100 gram. Kemudian, garam dan penyedap rasa secukupnya, kunyit satu sendok. Dan tidak lupa adalah daun Ecceng sekitar satu genggam.
Cara membuatnya, mulanya daging kuda dipotong-potong kecil dan kemudian dicuci menggunakan air bersih. Semua rempah-rempah yang telah disiapkan dihaluskan. Ditumbuk atau dihaluskan dengan mesin blender.
Setelah halus, semua rempah-rempah dicampur menjadi satu. Kemudian ditumis hingga terlihat agak kering dan mengeluarkan aroma harum.
Baca Juga:Dilarang Mudik, Semua Jalan Masuk Kabupaten Bone Akan Dijaga Brimob
Dari situ, rempah-rempah tersebut kemudian dicampur dengan daging kuda yang telah dipotong-potong kecil di dalam sebuah wadah. Diaduk hingga merata.
Proses selanjutnya, daging kuda yang telah dicampur dengan rempah-rempah dimasak dengan air bersih. Proses memasaknya kurang lebih satu jam. Hingga kuliner Nasu Daun Ecceng siap disantap.
"Saat dimasak ditambah Daun Ecceng yang telah dipisahkan dari tangkainya. Terus dimasak kurang lebih satu jam. Kenapa dikasih Daun Ecceng, supaya terasa aroma wanginya," beber Hasmiati.
Krisna (17 tahun), salah satu remaja Masjid Tarbiyah di Dusun Talaga, Desa Sengeng Palie, Kecamatan Lappariaja mengaku bahwa dirinya sangat menyukai Nasu Daun Ecceng.
Bahkan, ia pun menjadi rajin datang ke masjid hanya untuk sekedar menyantap kuliner khas suku bugis tersebut.
Baca Juga:Tak Bisa Mudik, Ini Menu Khas Kota Solo "Sega Bancakan"
"Karena memang enak. Jadi hampir setiap hari saya datang ke masjid berbuka. Karena mau makan daging kuda Nasu Daun Ecceng," katanya.