SuaraSulsel.id - Beragam jenis kuliner dijual untuk berbuka puasa. Di Sulawesi Selatan ada kuliner khas suku bugis dan makasar bernama kue Taripang. Sangat cocok disantap saat berbuka puasa.
Kudapan berbentuk pipih dan sedikit lonjong ini banyak ditemui di pasar-pasar tradisional, dan warung-warung pinggir jalan yang menjual menu buka puasa.
Rasanya manis dan gurih karena dibalut gula merah. Aroma kelapa membuat orang yang mencicipinya terus ketagihan.
Erawati, salah satu pedagang kue Taripang di Desa Patangkai, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mengatakan, selama ramadhan kue taripang paling disenangi.
Baca Juga:6 Kuliner Khas Batam Paling Cocok Untuk Berbuka
"Makanan tradisional ini diburu warga untuk berbuka puasa," kata Erawati kepada SuaraSulsel.id saat ditemui di warungnya, Sabtu 1 Mei 2021.
Erawati mengatakan, cara membuat kue Taripang tidak rumit. Bahan dasar untuk membuat kue Taripang adalah tepung beras ketan, parutan kelapa, dan gula merah.
Tepung beras ketan dan kelapa yang telah diparut halus dicampur menjadi satu. Menjadi adonan.
"Kan itu tepung beras diremas dengan kelapa. Terus dicetak pakai tangan dengan bentuk lonjong-lonjong," jelas Erawati.
Setelah selesai dicetak, proses selanjutnya adalah adonan digoreng menggunakan minyak kelapa yang telah dipanaskan.
Baca Juga:BRIncubator 2021, Ajang Transformasi UMKM Kuliner Menuju Pasar Global
"Terus digoreng. Setelah itu dimasakkan gula merah hingga cair baru diaduk," kata dia.
"Yang penting sudah rata gulanya. Kue Taripang sudah masak itu, dan siap untuk disajikan," tambah Erawati.
Selama bulan ramadhan Erawati menjual kue untuk buka puasa. Selain taripang, ada juga kue khas bugis lain. Seperti putu.
Menjual kue dilakukan Erawati untuk menyambung hidup. Karena dagangannya di kantin sekolah tutup selama Covid-19.
Kontributor : Muhammad Aidil