"Kalau pisang raja terus berair kalau dibakar. Jadi susah," ungkap Ansar.
Proses pembuatan Pisang Epe, kata Ansar, juga tidak terlalu rumit. Setiap pisang yang sudah dikupas bersih dari kulitnya mulanya dijepit menggunakan alat kayu yang kenal dengan sebutan "pengepe" hingga pisang menjadi pipih. Tujuannya, adalah agar kandungan air di dalam pisang keluar.
Setelah pipih, kata dia, pisang kemudian dibakar secara merata. Sampai pisang menjadi setengah matang.
"Dibakar biasa saja dulu. Sampai setengah masak. Kalau ada orang pesan baru kita kasih kering," kata dia.
Baca Juga:Ramadhan, Billy Syahputra Kenang Menu Favorit Buka Puasa Olga Syahputra
"Sudah itu baru kita jepit sampai pipih kemudian dibakar. Pisangnya harus yang setengah matang. Jangan yang matang sekali karena setengah mati dibakar," tambah Ansar.
Pisang yang sudah dibakar kemudian dipotong-potong kecil lalu dihidangkan ke atas sebuah piring. Untuk ditaburi berbagai jenis topping. Sesuai dengan selera pengunjung.
"Sudah sejak dulu jadi menu buka puasa di sini. memang hari pertama agak sunyi pengunjung. Tapi setelah pertengahan puasa itu baru pengunjung meledak ke sini," terang Ansar.
Usaha jajanan Pisang Epe yang dijalankan Ansar di area Pantai Losari tersebut merupakan usaha turun temurun dari orang tuanya. Kini, usaha Ansar pun telah memiliki lima cabang di Makassar.
"Masih SMP saya ikut jualan sama orang tua. Maksudnya usaha ini usaha dari orang tua. Sekarang cabang sudah ada lima semua di Makassar," katanya.
Baca Juga:Jadwal Sholat dan Buka Puasa Serang Banten 14 April 2021
Kontributor : Muhammad Aidil