GP Ansor Temukan Sekolah Anti NKRI, Tidak Mau Pasang Bendera Merah Putih

Tidak mau memasang bendera, melakukan upacara, tidak memasang foto presiden, dan lambang negara

Muhammad Yunus
Kamis, 08 April 2021 | 09:11 WIB
GP Ansor Temukan Sekolah Anti NKRI, Tidak Mau Pasang Bendera Merah Putih
Pelantikan Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor Sulut masa bakti 2020-2024 berlangsung di Hotel Aryaduta Manado, Minggu (4/4/2021) / [Barta1.com]

SuaraSulsel.id - Ketua PW Ansor Sulawesi Utara (Sulut) Yusra Alhabsyi mengatakan, Ansor akan lebih fokus pada kaderisasi. Guna meneruskan pesan Ketua Umum GP Ansor  Yaqut Cholil Qoumas.

Agama Islam harus dijaga bersama, dan di Sulut 12 Cabang Ansor sudah bergerak serta melaporkan aktivitasnya di setiap masjid.

“Saya sampaikan saat ini Ansor fokusnya pada kaderisasi agar menghasilkan kader yang terdidik. Dan lebih banyak ke kaderisasi Dakwah. Ketika tidak dilakukan kaderisasi Dakwah kita sudah tahu benih-benih radikal sudah ada di Sulut,” jelas Yusra. Mengutip dari Barta1.com -- jaringan Suara.com

Yusra mengajak Gubernur Sulut Olly Dondokambey untuk berdiskusi dengan Ansor Sulut. Guna memberikan informasi gerakan-gerakan yang sudah patut ditindaki.

Baca Juga:Sekolah Tatap Muka Dimulai, Ketua Satgas IDI: Risiko Masih Tinggi

“Saya harus menyampaikan masalah ini, mungkin data ini ada di pihak kepolisian dan TNI. Mungkin lebih lengkap di Ansor. Pada penelitian Ansor, ada beberapa sekolah di Sulut sudah tidak mau memasang bendera, melakukan upacara, tidak memasang foto presiden, dan lambang negara. Gerakan-gerakan seperti ini tidak akan dibiarkan oleh Ansor,” tegas Yusra.

“Jika kelompok radikal memiliki perlengkapan dan aplikasi yang canggih, kami Ansor pun tidak diam dan selalu mengimbanginya. Kami tahu bersama setiap agama memiliki peran yang sama, mari sama-sama perangi radikal di Indonesia termasuk di Sulut,” ajak Yusra yang juga Anggota DPRD Sulut.

Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Ansor dan Banser hadir untuk menjaga NKRI. Dimana NKRI adalah warisan yang harus dijaga.

Ansor berdiri 1934 sebelum Indonesia Merdeka, yang berarti dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pastinya ada anak muda disitu, dan bagian dari anak muda ada kader Ansor dan Banser di situ.

“Saya sering sampaikan kepada kader Ansor, apa yang kita perjuangkan sekarang bukan untuk kita hari ini, melainkan untuk anak cucu kita nantinya. Jika hari ini kita masih beruntung mendapatkan warisan yang baik dari pendahulu kita, kakek, nenek moyang kita. Sewajibnya warisan ini harus kita jaga, kita tidak boleh mewariskan negara yang rusak bagi anak cucu kita, maka tugas kita untuk menjaga negara Indonesia apapun taruhannya,” ujarnya.

Baca Juga:Satgas IDI Minta Uji Coba Sekolah Tatap Muka Dibatalkan, Apa Alasannya?

Gubernur Sulut Olly Dondokambey menyampaiakn terima kasih buat GP Ansor yang berperan paling depan dalam menjaga keamanan dan kerukunan di Sulut.

"Ini menjadi salah satu kebanggaan buat kita, dimana Sulut menjadi contoh bagi daerah-daerah yang lain, dimana kerukunan dan kebersamaan di Sulut terjaga terus sehingga manfaat bagi kita semua akan berdampak,” ujar Dondokambey.

“Pemprov Sulut akan mendorong apa yang menjadi konsep-konsep dari Ansor guna kebaikan kita semua. Silakan masukan dan jika ada diperlukan tinggal sampaikan pastinya kami akan membantu,” pungkasnya.

Pelantikan Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor Sulut masa bakti 2020-2024 berlangsung di Hotel Aryaduta Manado, Minggu (4/4/2021).

Dihadiri Ketua Umum GP Ansor, Cholil Qoumas yang juga Menteri Agama RI dan Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Luqman Hakim. Terlihat juga Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, Ketua DPRD Sulut, Fransiskus Andi Silangen, Wali Kota Manado terpilih, Andrei Angouw dan Ketua MUI Sulut, KH Abdul Wahab Abdul Gafur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini