SuaraSulsel.id - Polisi menemukan surat wasiat bomber di Gereja Katedral Kota Makassar. Dalam surat yang ditulis tangan tersebut, pelaku bernama Lukman menyampaikan permintaan maaf pada keluarga, terutama kepada ibundanya atau biasa disapa umi.
Lukman juga sangat berharap akan kembali dipertemukan di surga dengan keluarganya.
Ia juga mengaku bahwasanya apa yang dilakukannya tersebut semata-mata untuk "menyelamatkan" keluarga.
Adapun surat itu ditemukan ketika polisi melakukan penggeledahan di rumah Lukman yang meledakkan diri bersama sang istri yang baru dinikahinya sekitar tujuh bulan lalu.
Baca Juga:Isi Wasiat Pelaku Bom di Makassar: Minta Keluarga Bayar Tunggakan di Bank
Surat wasiat yang ditinggalkan oleh Lukman rupanya ditujukan untuk sang ibu dan sang adik.
Dalam surat yang beredar, Lukman mengingatkan keluarganya untuk senantiasa beribadah.
Ia juga memohon maaf sambil berpamitan selagi berharap bahwa kelak mereka akan kembali dikumpulkan di surga.
Selain itu, Lukman juga berpesan kepada ibunya untuk jangan sekali-kali berurusan dengan bank lantaran uang di bank itu riba dan tidak diberkahi Allah.
Berikut surat wasiat yang ditulis ulang oleh terkini.id -- jaringan Suara.com :
Baca Juga:Ojek Online Teroris Ciputat Digerebek, Istri: Benerin Kabel Aja Nggak Bisa
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Wasiat kepada orang yang saya cintai karena Allah.
Wahai ummy-ku minta maaf kalo ada salahku, baik perilaku maupun lisanku.
Janganki lupa senantiasa beribadah kepada Allah dan janganki tinggalkan sholat. Semoga Allah kumpulkanki di surganya.
Ummy sekali lagi minta maafka, kusayang sekaliki tapi Allah lebih menyayangi hambanya.
Makanya saya tempuh jalanku sebagai mana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkanki dan bisaki kembali berkumpul di surga.
Satu ji pesanku buat kita ummy, berhenti ambil uang bank karena uang bank itu riba dan tidak diberkahi oleh Allah.
Ini ada uang simpananku 2.350.000 untuk bayar pinjaman di bank dan itu uang kontrak rumahku masih ada 5 bulan di karyawan laundrynya Mus. 500.000/bulan na kontrakan ambil Meri tiap bulan, simpanki untuk bayar pinjaman.
Pitto, minta maafka kalau ada salahku dek, baik itu lisanku maupun perbuatanku dulu. Satu pesanku untuk kau dek, jaga ummy baek-baek.
Kau mami bisa jaga ummy dan jangan juga malas-malasan sholat dan jangan bergaul-gaul, fokus saja bantu ummy.
Istiqomahki semua di jalan ini nah ummy, Pitto dan keluargaku yang saya cintai karena Allah.
Semoga Allah kumpulkanki di surga dan semua sodarahnya (saudara) dan keluarga bapakku.
Muh. Lukman Alfariz