Viral Ceramah UAS Soal Hukuman Pelakor : Dilempar Batu Sampai Mampus

Kasus perselingkuhan artis mewarnai perbincangan netizen di media sosial

Muhammad Yunus
Jum'at, 19 Februari 2021 | 19:29 WIB
Viral Ceramah UAS Soal Hukuman Pelakor : Dilempar Batu Sampai Mampus
Ustad Abdul Somad menyampaikan tausiyah di Kampus Unhas, Jumat 2 Oktober 2020 / Foto : DKSR Unhas

SuaraSulsel.id - Kasus perselingkuhan artis mewarnai perbincangan netizen di media sosial. Yang terbaru adalah tudingan pelakor kepada salah seorang penyanyi gambus.

Netizen pun memberikan berbagai macam komentar. Sampai memposting potongan ceramah Ustadz Abdul Somad tentang hukuman bagi pelakor.

Mengutip Hops.id -- jaringan Suara.com, Ustadz Abdul Somad atau UAS dalam ceramahnya menjelaskan soal hukum bagi pelakor dalam agama Islam.

Ceramah UAS tayang di kanal Youtube Slamet Basuki. Ditonton pada Jumat 19 Februari 2021, membacakan sebuah pertanyaan dari jamaah terkait hukum pelakor dalam Islam.

Baca Juga:Cerita Baru Isu Nissa Sabyan Pelakor, Netizen: Beneran atau Mau Rilis Lagu?

"Apa hukuman bagi pelakor? Ini pasti yang buat pertanyaan perempuan, yang suaminya sudah tidak pulang-pulang, namanya Bang Toyib," kata Ustadz Abdul Somad.

UAS pun lantas menjelaskan dalil dalam Alquran yang berkait dengan istilah yang artinya perebut laki-laki orang tersebut.

Menurutnya, hukuman bagi wanita pelakor yang masih gadis yakni dicambuk sampai seratus kali cambukan.

"Az-zaniyatu waz zaanii, perempuan yang menggangu laki-laki, fajliduu kulla waahidim min humaa mi`ata jalda, cambuklah mereka seratus kali cambuk kalau masih gadis," ungkap UAS.

Sementara bagi wanita yang sudah menikah namun merebut suami perempuan lain, kata Ustadz Somad, hukumannya dilempar batu sampai meninggal.

Baca Juga:Terbongkar Percakapan Lama Nissa Sabyan, Istri Ayus: Heh Bocah Berisik Lu

"Kalau sudah menikah, dilempar batu sampai mampus, itu untuk perempuan," jelasnya.

Ustadz Abdul Somad dalam video ceramahnya itu juga menegaskan tidak adil jika wanitanya saja yang dituduh pelakor.

Sebab, menurut UAS, keberadaan perempuan pelakor tidak terlepas dari laki-laki yang juga memiliki sifat buruk.

"Tapi ini pertanyaanya tidak adil, kalau ada kasus selingkuh yang jahat (tidak hanya) perempuan pelakor-pelakor, (tapi) laki-laki juga nakal, pelakor ada karena ada senior, siapa itu senior? senang istri orang. Mudah-mudahan kampung kita dijauhkan dari pelakor dan senior," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini