SuaraSulsel.id - Pelantikan Presiden AS Joe Biden menjadi sejarah penting di Negeri Paman Sam. Karena Donald Trump tidak hadir.
Pelantikan Joe Biden juga menarik perhatian publik. Karena pihak keamanan mengkhawatirkan adanya ancama rusuh dari pendukung Donald Trump.
Sehari sebelum pelantikan, suasana Washington DC terlihat seperti arena perang. Puluhan ribu pasukan Garda Nasional AS diturunkan untuk mengamankan upacar pelantikan.
Joe Biden dilantik sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat (AS), di West Front Capitol AS, Washington, Rabu (20/01/2021).
Baca Juga:Gagah, Ini Arti Warna Biru yang Dikenakan Joe Biden Saat Inagurasi
Dengan tangannya di atas Alkitab warisan keluarga selama lebih dari satu abad, Joe Biden mengambil sumpah jabatan Presiden AS. Prosesi pelantikan tersebut dipimpin Ketua Mahkamah Agung AS John Roberts tepat setelah tengah hari pukul 17.00 waktu setempat, seperti yang dikutip dari Reuters, 20 Januari 2021.
Dalam pidato pertamanya sebagai presiden, Joe Biden menyerukan persatuan Amerika. Ia bersumpah untuk melestarikan, melindungi dan memertahankan Konstitusi AS.
“Ada banyak hal yang harus kita perbaiki, pulihkan, sembuhkan, dan capai…Mengambil jiwa dari Amerika membutuhkan apa yang disebut sebagai persatuan,” ujar Joe Biden di US Capitol. Mengutip dari ZonaUtara.com -- jaringan suara.com
Menurut Joe Biden, tantangan-tantangan yang dihadapi Amerika saat ini dan ke depannya tak akan bisa dilalui apabila warga Amerika tidak bersatu. Tantangan-tantangan itu, kata Joe Biden, mulai dari pandemi Covid-19, rasialisme, hingga ekstrimisme.
Wakilnya, Kamala Harris, disumpah jabatan pada siang hari sebelum Joe Biden. Harris secara resmi akan menjadi perempuan kulit hitam pertama yang menduduki posisi wakil presiden dan sekaligus sebagai wakil presiden AS keturunan Asia pertama.
Baca Juga:Pelantikan Joe Biden Kamala Harris Berimbas Positif ke IHSG
Kamala Harris disumpah jabatan oleh Hakim Agung Sonia Sotomayor.