SuaraSulsel.id - Pasangan pengantin di Kelurahan Sallubattang, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo harus dievakuasi oleh regu penyelamat. Karena rumahnya kebanjiran.
Pengantin wanita, perempuan dan laki-laki dijemput oleh Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo menggunakan perahu karet. Karena area rumahnya kebanjiran setinggi lutut orang dewasa.
Rencananya, pasangan ini akan menggelar acara Mapparola. Pengantin perempuan bersama pengantin laki-laki diantar kerumah pengantin laki-laki, sesudah melakukan akad nikah.
Kerabat pengantin Nur Aqidah mengatakan, pengantin wanita terpaksa dievakuasi karena ketinggian air sampai lutut orang dewas. Sementara, pengantin terlanjur menggunakan pakaian adat sehingga sulit jika menerobos banjir dengan kendaraan.
Baca Juga:Banjir Kalsel Telan Korban Jiwa, 5 Orang Meninggal di Hulu Sungai Tengah
"Sebenarnya banjirnya tidak terlalu tinggi tapi susah karena pakai baju adat," kata Nur.
Ia mengatakan, acara Mapparolla tak bisa diundur karena undangan telah tersebar. Pihak keluarga pun menghubungi BPBD setempat dan meminta pertolongan.
"Untung ada perahu karet sehingga kita minta diantar sampai ke lokasi yang aman," ujarnya.
Banjir menggenangi sebagian Kota Palopo karena intensitas hujan yang tinggi. Hujan terus mengguyur kota sejak Sabtu, dini hari. Namun hingga kini dilaporkan air perlahan mulai surut.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Baca Juga:Banjir Semakin Meluas, Pemprov Kalsel Tetapkan Status Tanggap Darurat