SuaraSulsel.id - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, bersama Pangdam XIV Hasanuddin Andi Sumangerukka dan Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam, memantau wilayah yang terdampak gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat.
Pemantauan dilakukan menggunakan helikopter BPBD. Terbang di atas Kantor Gubernur Sulbar yang rusak, lokasi pengungsian, dan sejumlah wilayah yang mengalami kerusakan akibat gempa.
"Insyaallah kita akan bersama-sama menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di Sulbar," ungkap Nurdin Abdullah, Jumat 15 Januari 2021.
Menurut Nurdin, sejauh ini sudah berkoordinasi dengan Telkom dan PLN untuk segera melihat dan memperbaiki kondisi jaringan maupun aliran listrik pasca gempa bumi dengan kekuatan 6.2 SR.
Baca Juga:Darurat Bencana, TNI AU Kerahkan 3 Pesawat Angkut Logistik ke Mamuju
"BPBD Sulsel sekarang kita persiapkan, makanya kita mau kesana mengecek apa saja kebutuhan yang mendesak yang kira-kira kita segera siapkan," kata Nurdin.
Nurdin mengungkapkan, Sulsel siap membantu masyarakat Sulawesi Barat yang terkena dampak gempa untuk ditampung di Kota Makassar.
Korban gempa di Sulawesi Barat (Sulbar) terus bertambah. Hingga Jumat sore, korban yang dinyatakan meninggal sudah 34 orang.
![Gedung Kantor Gubernur Sulbar terlihat dari udara pasca gempa, Jumat 15 Januari 2021 / [Foto Humas Pemprov Sulsel]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/15/78604-kantor-gubernur-sulbar.jpg)
Selain itu, ada 736 orang dinyatakan luka dan 15.000 terpaksa mengungsi.
Kepala Pelaksana BPBD Sulbar Darno Majid mengatakan data tersebut dicatat pada Jumat (15/1/2021) pada pukul 14.00 Wita. Ia memperkirakan korban masih akan terus bertambah.
Baca Juga:Diguncang Gempa, Jokowi Perintahkan Mensos dan Kepala BNPB Menuju Mamuju
"Ini masih data sementara. Evakuasi masih sementara dilakukan oleh tim gabungan," kata Darno.
Korban meninggal dunia terbanyak di Mamuju yakni 26 orang. Sementara, di Majene ada 8 orang. Korban luka masih dalam proses pendataan.
![Warga korban gempa membangun tenda di lokasi pengungsian di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat 15 Januari 2021 / [Foto Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/15/91720-pengungsi-gempa-mamuju.jpg)
Ia mengatakan masih banyak bangunan rubuh yang belum dibongkar. Penggunaan alat berat untuk pencarian korban tampaknya rumit.
"Karena kalau kita pakai alat berat ditakutkan melukai korban yang tertimbun dan mereka masih hidup. Kita lakukan hati-hati betul," tambahnya.