Bantu Stimulasi Kecerdasan Anak, Jangan Malas Ditanya Ya Bunda!

Anak usia balita memiliki banyak pertanyaan. Ini bisa menjadi modal orangtua untuk membantu stimulasi kecerdasan anak. Bagaimana caranya?

M. Reza Sulaiman | Lilis Varwati
Rabu, 06 Januari 2021 | 18:37 WIB
Bantu Stimulasi Kecerdasan Anak, Jangan Malas Ditanya Ya Bunda!
Ilustrasi anak dan orang tua. (shutterstock)

SuaraSulsel.id - Anak usia balita memiliki banyak pertanyaan. Ini bisa menjadi modal orangtua untuk membantu stimulasi kecerdasan anak. Bagaimana caranya?

Psikolog klinis Cecilia H.E Sinaga. M.Psi. mengatakan, lingkungan berperan penting dalam membentuk kecerdasan anak. Dan lingkungan terdekat yang dimiliki anak sudah pasti orang tuanya.

"Kalau bicara stimulus, tidak selalu materi yang kita sampaikan. Tapi lingkungan juga bisa memberikan stimulus kepada anak," kata Cecilia dalam webinar Komodo Challange, Selasa (5/1/2021).

Ia juga mengingatkan bahwa orang tua harus sering memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dua arah. Karena kegiatan itu juga untuk melatih ketanggapan anak menangkap informasi dan melatih kecerdasan kognitif.

Baca Juga:Tips Psikolog untuk Menghadapi Balita Banyak Bertanya

"Disarankan untuk orang tua yang punya anak usia 1-3 tahun, aktiflah berbicara atau interaksi dua arah sesering mungkin," ucap Cecilia.

Kecerdasan memiliki kaitannya dengan kemampuan kognitif. Cecilia menjabarkan, anak yang memiliki kemampuan kognitif baik akan mampu menyerap informasi, menyerap instruksi, dan punya kemampuan pemahaman dasar seperti mengenal warna, bentuk, benda yang digunakan sehari-hari, juga makanan yang dikonsumsi.

"Kalau punya perkembangan kognitif baik maka biasanya akan lebih cepat tanggap dan responsif terhadap informasi lingkungan," ujarnya.

Sementara itu, jika anak jarang diajak mengobrol, bisa menyebabkannya terlambat bicara. Menurut Cecilia, saat ini tidak sedikit orang tua yang membawa anaknya ke psikolog karena mengalami hal tersebut.

"Sekarang banyak orang tua datang ke psikolog untuk memeriksakan anaknya ternyata mengalami picky delay atau bicaranya terlambat. Karena ternyata bicaranya di rumah anak jarang diajak berinteraksi. Jiga jarang memiliki kesempatan untuk interaksi karena orang tuanya sibuk," tuturnya.

Baca Juga:Benarkah Zat BPA dalam Galon Isi Ulang Berbahaya bagi Bayi dan Ibu Hamil?

Ia mengingatkan, orang tua jangan lagi berpandangan bahwa anak akan lancar berbicara dengan seiring waktu bertambahnya usia.

"Stimulasi harus tetap dilakukan," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini