SuaraSulsel.id - Terduga teroris yang ditembak mati di Kota Makassar tinggal di Villa Mutiara Biru, Jalan Boulevard, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Rumahnya juga dijadikan tempat menjual barang campuran. Sering juga dijadikan tempat pengajian.
"Jemaahnya dari luar kompleks," kata warga yang tidak mau disebut namanya kepada SuaraSulsel.id, Rabu 6 Januari 2021.
Oleh warga, korban yang meninggal dikenal baik. Setiap bertemu warga selalu senyum.
Baca Juga:Ini Rumah Terduga Teroris di Makassar, Warga: Orangnya Baik Selalu Senyum
Rumah terduga teroris saat ini terlihat diberi garis polisi. Depan rumah juga ditutup menggunakan terpal berwarna biru. Dijaga oleh sejumlah polisi.
Menurut keterangan warga, istri dan anak terduga teroris yang meninggal ikut ditangkap polisi.
Dua orang terduga teroris meninggal dunia saat mau ditangkap. Polisi menyebut korban melakukan perlawanan. Dua korban adalah Rizaldi dan Ajiz yang diketahui menantu Rizaldi.
Lokasi sementara diamankan polisi bersenjata. Warga di sekitar lokasi dilarang mendekat.
Sudah 20 Orang Terduga Teroris Ditangkap
Baca Juga:Terlibat Aksi di Filipina, 2 Terduga Teroris di Makassar Ditembak Mati
Sebanyak 20 orang teroris telah ditangkap Anggota Densus 88 Anti Teror Mabes Polri bersama Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar di Kota Makassar.
Dari 20 orang yang ditangkap dua diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengatakan, bahwa tertangkapnya 20 orang terduga pelaku teroris jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Sulawesi Selatan (Sulsel) tersebut merupakan hasil penyelidikan dari Densus 88 Mabes Polri.
"Yang diamankan seluruhnya ada 20 orang," kata Merdisyam, Rabu (6/1/2021).
20 orang pelaku teroris jaringan JAD tersebut semuanya ditangkap di Makassar pada Rabu (6/1/2021) pukul 06.00 Wita pagi tadi.
Salah satu lokasi penangkapan berada di Villa Mutiara Cluster Biru Jalan Boulevard, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
"20 pelaku ini tidak berada di TKP yang sama. Ini merupakan lidik kita semuanya. Semua diamankan di Makassar," jelas Merdisyam.
Merdisyam mengungkapkan dari 20 orang yang tertangkap, dua diantaranya dinyatakan meninggal dunia. Yaitu MR dan SA.
Sedangkan, satu orang lagi mengalami luka tembak karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap.
"Pada saat dilakukan upaya penangkapan kedua pelaku melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin jenis PCP. Sehingga dilakukan tindakan terukur," kata dia.
"Dua yang meninggal dan satu dalam perawatan karena luka tembak. 17 sudah kita amankan. Yang dalam perawatan inisial I," tambah Merdisyam.