Alasan Pemerintah Distribusi Vaksin Covid-19 Meski Belum Selesai Uji Klinis

Termasuk juga uji klinis yang dilakukan Brazil dan Turki

Muhammad Yunus
Rabu, 06 Januari 2021 | 05:57 WIB
Alasan Pemerintah Distribusi Vaksin Covid-19 Meski Belum Selesai Uji Klinis
Sejumlah personel TNI AU Lanud El Tari Kupang mengawal kedatangan tujuh koli vaksin COVID-Sinovac di Bandara El Tari Kupang, Kota Kupang, NTT Selasa (5/1/2021).Sebanyak 13.200 dosis vaksin COVID-19 Sinovac tahap pertama tiba di NTT yang diperuntukan bagi 6.600 tenaga kesehatan di provinsi itu. [ANTARA FOTO]

SuaraSulsel.id - Satgas Penanganan Covid-19 menjelaskan, vaksin Covid-19 sedang didistribusikan ke berbagai daerah. Meskipun tahap uji klinis fase 3 belum selesai dilakukan.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) terus melakukan pengawasan terhadap distribusi vaksin yang sedang berjalan.

Badan POM juga terus melakukan pengawasan dan evaluasi pengadaan vaksin secara berkala mulai dari tahapan pre klinik, sampai dengan uji klinik fase 1, 2 dan fase 3 yang sedang berlangsung di Bandung, Jawa Barat.

Termasuk juga uji klinis yang dilakukan Brazil dan Turki. Jika uji klinis fase 3 telah selesai, barulah Badan POM mengeluarkan Emergency Use of Authorization (EUA).

Baca Juga:Sudah Tawarkan Diri, Kenapa Bukan Nurdin Abdullah Pertama Disuntik Vaksin ?

"Pada intinya, upaya distribusi yang telah dilakukan ini bertujuan menjamin ketersediaan vaksin yang merata, dengan prosedur kehati-hatian dengan memanfaatkan waktu yang ada. Pemerintah menjamin distribusi vaksin ke berbagai daerah di Indonesia dan dapat efektif tanpa merusak kualitas vaksin," katanya menjawab pertanyaan media di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/1/2021) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Wiku menambahkan, pada saat kedatangan vaksin di Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu, Badan POM telah memberi sertifikat Lot Release sebagai upaya dalam mengawal mutu vaksin yang masuk ke Indonesia.

Vaksin yang saat ini sedang didistribusikan ke berbagai daerah, akan tetap diawasi dengan melakukan sampling berbasis risiko di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan POM tingkat provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Lalu terkait penyuntikan vaksin ini, Wiku menegaskan bahwa pemerintah terus berpegang pada prinsip dan prosedur kesehatan yang berlaku.

Penyuntikan vaksin baru akan dijalankan setelah EUA yang didasarkan hasil data saintifik dikeluarkan Badan POM.

Baca Juga:Nurdin Abdullah : Ya Namanya Vaksin Pasti Ada Demam

"Bapak Presiden (Joko Widodo) juga akan menerima vaksin, jika vaksin sudah mendapatkan EUA dari Badan POM. Kami harapkan komitmen ini, bisa secepatnya dilaksanakan agar kemudian masyarakat luas bisa menerima vaksin Covid-19," kata Wiku mentuo agenda keterangan pers.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini