Nurdin Abdullah : Ya Namanya Vaksin Pasti Ada Demam

Sebanyak 30.000 dosis vaksin Covid-19 Sinovac telah tiba di Sulawesi Selatan

Muhammad Yunus
Selasa, 05 Januari 2021 | 18:25 WIB
Nurdin Abdullah : Ya Namanya Vaksin Pasti Ada Demam
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah melihat vaksin Covid-19 di gudang penyimpanan Dinas Kesehatan Sulsel, Selasa 5 Januari 2021 / [Foto Humas Pemprov Sulsel]

SuaraSulsel.id - Sebanyak 30.000 dosis vaksin Covid-19 Sinovac telah tiba di Sulawesi Selatan. Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah melihat vaksin dalam gudang penyimpanan Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel.

Sebelumnya, vaksin yang disediakan Kementerian Kesehatan ini dikirim dalam 16 koli paket atau 584 Kg. Tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pukul 04.14 Wita.

Nurdin memastikan jadwal vaksinasi akan dilakukan pada 13 Januari mendatang. Dikhususkan pertama untuk tenaga kesehatan.

"Yang pasti schedule (jadwal) sudah kita tetapkan tanggal 13 (Januari 2021) kita mulai, sebelum itu, di 24 kabupaten/kota sudah sampai," kata Nurdin, Selasa 5 Januari 2021.

Baca Juga:BPS : Hanya 1 Orang Wisatawan Asing Berkunjung ke Sulsel

Nurdin mengatakan, saat ini tinggal menunggu izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Ia menyebutkan bahwa vaksinasi akan dilakukan di puskesmas dan rumah sakit.

Pemprov Sulsel telah menyiapkan 1.000 lebih vaksinator. Ini bagian dari infrastruktur sumber daya manusia untuk pelaksanaan program imunisasi Covid-19.

Adapun vaksin untuk Sulsel sebanyak 66.640 untuk tahap pertama, dan telah ada 30.000 vaksin, sisanya 36.640 akan menyusul.

Vaksin yang ada telah disiapkan untuk distribusinya dengan kotak pendingin suhu minus delapan derajat celcius.

Baca Juga:Vaksin Covid-19 untuk Warga Sulsel Tiba di Makassar, Dikawal TNI dan Polisi

"Nanti distribusinya kita sudah siapkan cold box yang minus delapan. Kita yang akan distribusi," sebutnya.

Untuk itu, ia meminta agar Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, menyiapkan data klinis untuk tenaga kesehatan yang akan divaksin. Juga data klinis masyarakat.

"Vaksin ini sudah melewat uji klinis, insyaallah tidak ada dampak apa-apa. Ya namanya vaksin pasti ada demam dan sebagainya. Memang ada kriteria orang-orang yang memenuhi syarat yang harus divaksin," jelasnya.

"Makanya saya bilang sama Kadis Kesehatan, data klinis masyarakat itu penting, misalnya terkonfirmasi dia Covid-19. Itu paling penting, terus ada penyakit tertentu, ada alergi dan sebagainya," imbuhnya.

Ia meminta agar program vaksinasi ini diberikan dukungan sebab pemerintah memberikan layanan perlindungan kesehatan pada masyarakat.

"Kalau saya jangan besar-besarkan soal yang menolak. Yang ada saja belum cukup. Saya kira insyaallah akan kita berikan ini secara baik kepada seluruh masyarakat. Ini gratis, Rp74 triliun disiapkan negara untuk menvaksin seluruh masyarakat Indonesia, tidak usah ragu," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini