Setelah produk dinyatakan layak masuk pasar, ternyata gagal memenuhi permintaan, terutama dari segi kuantitas.
"Dulu saya pernah dukung UMKM masuk China bawa arang. Begitu di sana butuh satu juta arang, UMKM kita ga ada yang sanggup," kata Tahir MBA selaku Ketua Umum Kadin Indonesia Komite Tiongkok dalam forum yang digelar melalui aplikasi Zoom itu.
Naik Kelas
Selain produk-produk unggulan di atas, ada juga kuliner khas Nusantara yang bisa diterima di pasar China, seperti yang disajikan restoran The Pawon.
Baca Juga:Demi Tingkatkan Produksi, Ratusan UMKM Difasilitasi Legalitas Badan Hukum
Pawon yang dalam bahasa Jawa berarti dapur mampu mengemas makanan pasar bisa naik kelas.
Bersaing di Shanghai bukan main-main. Itu kota terkaya dan termaju di China sehingga persaingan bisnisnya pun ketatnya tingkat dewa.
Sudah ada beberapa bisnis kuliner Indonesia yang berguguran di salah satu pusat keuangan dunia itu.
Uniknya, The Pawon didirikan di tengah melemahnya perekonomian China akibat pandemi.
Sejak mulai dibuka di Distrik Changning pada Mei, restoran yang menyajikan makanan khas Nusantara, mulai dari klepon, lumpia, bakwan, sate ayam/kambing, rendang, hingga sup buntut tersebut sampai saat ini tidak pernah sepi pembeli.
Baca Juga:Majukan UMKM, Masjid Istiqlal dan BIG Indonesia Luncurkan Program Halal
Bahkan saat ANTARA berkunjung ke restoran tersebut pada 19 Desember 2020 harus menunggu hingga 20 menit agar bisa mendapat tempat karena saking banyaknya pengunjung.
"Konsep kami sederhana, bagaimana makanan tradisional ini dikemas secara modern," tutur Edwin Senjaya, pemilik The Pawon.
Cara penyajiannya pun disesuaikan sedemikian rupa agar konsumen tidak pernah lupa.
Lazimnya, sup buntut disajikan bersama ekor sapi dengan kuah panas dalam satu mangkuk. Namun, The Pawon punya cara tersendiri, ekor sapi yang sudah dimasak cincang diwadahi mangkuk. Lalu pelayan menuangkan sup melalui cerek tembikar.
Harga pun terdongkrak karena cita rasa dan tentu saja cara saji tadi.
Papatonk dan The Pawon, sedikit di antara brand Indonesia yang berhasil karena kejelian membaca pasar di China yang sangat rumit dan ketat.