Sulawesi Selatan Dapat Jatah 5 Juta Vaksin, Tenaga Kesehatan Mulai Latihan

Prosedur vaksinasi tidak boleh sembarangan. Petugas harus betul-betul terlatih.

Muhammad Yunus
Rabu, 18 November 2020 | 13:40 WIB
Sulawesi Selatan Dapat Jatah 5 Juta Vaksin, Tenaga Kesehatan Mulai Latihan
Relawan disuntik vaksin Covid-19. (Ayobandung.com/Kavin Faza)

SuaraSulsel.id - Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Ichsan Mustari mengatakan, Sulawesi Selatan mendapat jatah 5 juta vaksin Covid-19. Padahal, awalnya disangka hanya 2,1 juta.

Sebelum vaksin tersebut disalurkan, sebanyak 1.099 tenaga medis di Sulawesi Selatan dilatih untuk menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga.

Mereka dilatih oleh Balai Pelatihan Kesehatan yang difasilitasi oleh Pemprov Sulsel. Vaksinator ini berasal dari tenaga medis di 24 kabupaten atau kota di Sulsel.

"Kami terus mempersiapkan diri untuk program vaksinasi Covid-19 secara nasional. Ada 1.099 petugas vaksinasi dari tenaga medis yang telah dilatih," kata Mustari, Rabu (18/11/2020).

Baca Juga:Menkes Terawan: Simulasi Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Jadi Sorotan Dunia

Prosedur vaksinasi, kata Mustari, tak boleh sembarangan. Petugas harus betul-betul terlatih untuk melakukan tahapan ini. Nantinya, 1.099 vaksinator yang dilatih ini akan mengajarkan ke tenaga medis lainnya.

"Jadi ini prosesnya berlanjut terus. Mereka yang dilatih saat ini nanti mampu melakukan pelatihan lagi ke tenaga medis lainnya," tambahnya.

Dia juga mengatakan, untuk jatah vaksin, hingga kini belum ada kepastian secara nasional. Hanya saja, kuota awal yang mereka dapatkan dari Kemenkes sebanyak 5 juta vaksin.

"Jumlah ini masih bisa berubah, karena awalnya kami kira Sulsel akan dapat 2,1 juta. Ternyata 5 juta vaksin. Tetapi ke depan jumlah ini juga masih bisa terus berubah," jelasnya.

Nantinya, proses vaksinasi akan dilakukan berdasarkan peta risiko. Sasaran pertama, kata dia, adalah tenaga medis, relawan, serta mereka yang tergolong ke dalam kelompok rentan.

Baca Juga:Terawan: Simulasi Vaksinasi Indonesia, Di Dunia Dianggap yang Pertama

Kemudian, pasien positif Covid-19 sebagai upaya penyembuhan serta petugas pelayanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini