Publik Murka, Warga Hanya Merekam Perkelahian Kakek-Nenek Sampai Meninggal

Warga yang berada di sekitar lokasi, tidak berusaha melerai. Melainkan membiarkan kejadian tersebut sambil merekam.

Muhammad Yunus
Selasa, 03 November 2020 | 08:53 WIB
Publik Murka, Warga Hanya Merekam Perkelahian Kakek-Nenek Sampai Meninggal
Ilustrasi perkelahian (capture youtube)

SuaraSulsel.id - Perkelahian pasangan suami istri viral dan mendapat kecaman publik. Warga yang berada di sekitar lokasi, tidak berusaha melerai. Melainkan membiarkan kejadian tersebut sambil merekam.

Publik pun murka dengan kelakuan sekumpulan warga di jalanan yang sibuk merekam perkelahian kakek dan nenek pasangan suami istri tersebut. Perkelahian itu menyebabkan nenek tewas.

Kejadian ini viral di media sosial. Publik pun sangat mengecam kejadian ini karena sikap para warga itu.

Saat kejadian, warga cuma pegang ponsel dan tidak ada upaya melerai perkelahian itu.

Baca Juga:Komedian Park Ji Sun Ditemukan Tewas Bersama Ibunya, Diduga Bunuh Diri

Kejadiannya bermula saat pasangan suami istri itu mengendarai mobil dan terlibat kecelakaan kecil. Mobil mereka yang dikendarai si kakek menabrak mobil lain.

Lalu si kakek mau kabur, tapi ditahan istrinya. Perkelahian maut pun terjadi.

Diberitakan What's On Weibo, aksi kekerasan berujung pembunuhan itu terjadi pada Sabtu (31/10/2020) di China.

Berdasarkan video yang beredar, pria itu nampak memukuli istrinya dengan sebuah bangku kayu.

Sementara menurut keterangan saksi, pria tua itu juga menyerang istrinya dengan batu bata dan garpu rumput.

Baca Juga:Gattuso Pernah 'Ditodong' James Bond agar Tidak Tinggalkan Rangers

Lansia perempuan itu akhirnya tewas di tempat kejadian, sementara suaminya kini telah ditahan oleh pihak kepolisian.

Seiring dengan tersebarnya video kejadian ini di media sosial China, kritikan terhadap warga yang kebetulan menyaksikan insiden ini ramai dilontarkan.

Media lokal menyebutkan meski ada banyak orang saat pria itu memukuli istrinya, namun tak ada berupaya melaukan penyelamatan saat polisi belum mencapai lokasi.

"Cueknya para warga mengejutkan dan membuat saya marah. Bagaimana mereke bisa berdiri di sana dengan tangan terlipat?" tulis seorang pengguna Weibo, media sosial China.

"Mengapa lebih penting merekam kejadian ini dari pada mengambil tindakan?" timpal yang lain.

What's On Weibo menyebut fenomena warga "cuek" itu terkait dengan konsep "shaoguanxianshi" atau "urus urusanmu sendiri", di mana orang-orang di China kerap memilih diam dan tak terlibat jika itu bukan permasalahan mereka.

Warganet menyebut ada persepsi yang dipegang secara luas di China, di mana ketika seseorang turun tangan untuk membantu orang bermasalah dapat ikut terjerumus ke permasalahan mereka hingga dikenai tanggung jawab untuk membayar biaya rumah sakit, mengutip laporan The Strait Times.

Insiden tersebut juga menyorot kasus kekerasan dalam rumah tangga yang sering diabaikan di China.

China pada 2015 memperkenalkan undang-undang khusus yang mengkriminalkan kekerasan dalam rumah tangga.

Saat undang-undang itu disahkan, Federasi Perempuan Seluruh China memperkirakan sekitar satu dari empat perempuan di China mengalami kekerasan dalam pernikahan mereka.

Pihak berwenang menyebut ada sekitar 40.000 hingga 50.000 aduan KDRT di China setiap tahunnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini