SuaraSulsel.id - Tsunami melanda Turki, setelah dilanda gempa, Jumat 30 Oktober 2020. Gempa terjadi di wilayah Agean.
Dalam video yang disebar akun twitter @RazanRemzi, terlihat air berwarna hitam naik dan masuk ke rumah-rumah warga. Membawa banyak perabot rumah tangga. Seperti kursi, meja, kulkas, dan material lainnya.
Sekretaris Jenderal Pemerintah Kota Izmir, Bugra Gokce, kepada saluran berita NTV mengatakan, beberapa rumah di Kota Izmir hancur akibat gempa.
Enam bangunan di Izmir, kota yang berada di wilayah Aegean Turki dilaporkan hancur.
Baca Juga:Foto Bareng Millen Cyrus di Bali, Aurel Hermansyah Disangka Bule Turki
Beberapa bangunan di bagian barat Kota Turki juga mengalami kerusakan. Begitupula Kota Usak, Denizli, Manisa, Balikesir, Aydin, dan Mugla. Gempa juga dirasakan di Istanbul.
Petugas masih terus mencari korban-korban yang tertimpa reruntuhan bangunan.
Turki, Yunani, dan Bulgaria diguncang gempa tektonik dengan magnitudo 7,1 pukul 18.51.26 WIB. Gempa itu menyebabkan tsunami namun tidak berdampak ke wilayah Indonesia.
"Masyarakat diimbau tetap tenang karena tsunami tidak berdampak ke wilayah Indonesia," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono di Jakarta.
Triyono menjelaskan, episenter gempa terletak pada koordinat 37.89 LU dan 26,84 BT, berlokasi di laut pada jarak 17 km arah barat laut Samos, Yunani pada kedalaman 10 km.
Baca Juga:Erdogan, yang Ajak Boikot Prancis, Ditantang Tutup Pabrik Renault di Turki
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault).
Guncangan gempa dirasakan di Turki, Yunani, Bulgaria dan Makedonia Utara.
Gempa tersebut menimbulkan tsunami lokal yang tercatat di stasiun-stasiun tide gauge di Yunani, yaitu stasiun Syros sekitar 8 cm, Kos sekitar 7 cm, Plomari sekitar 5 cm dan Kos Marina sekitar 4 cm, sedangkan stasiun tide gauge di Turki tidak ada data.
Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi batuan kerak dangkal di area tersebut.