Kisah Warga Takalar Bawa Kabur Jenazah Diduga Covid-19 dari Rumah Sakit

Sempat terjadi ketegangan. Hingga polisi harus mengeluarkan tembakan peringatan. Agar massa menghentikan aksinya.

Muhammad Yunus
Jum'at, 16 Oktober 2020 | 06:30 WIB
Kisah Warga Takalar Bawa Kabur Jenazah Diduga Covid-19 dari Rumah Sakit
Anggota Brimob Polda Sulsel minta maaf kepada keluarga jenasah Daeng Beta. Karena mencegah pengambilan paksa jenasah diduga Covid-19 di RS Awal Bros Makassar, Kamis (15/10/2020) / Foto : Istimewa

Romi bersama keluarga lainnya yakin, Daeng Beta meninggal dunia bukan karena terjangkit Covid-19. Akan tetapi karena menderita penyakit jantung.

Sebab itu, para keluarga protes dan nekat membawa kabur jenazah Daeng Beta. Mereka tidak mau jenasah dimakamkan di pemakaman khusus korban Covid-19.

"Ini bukan corona tapi meninggal karena penyakit jantung. Memang sudah sering keluar masuk rumah sakit karena jantung, tapi semalam baru meninggal," ungkap Romi.

Setelah hasil uji swab jenazah Daeng Beta keluar. Pihak Rumah Sakit Awal Bros Makassar mengumumkan almarhum Daeng Beta negatif virus corona.

Baca Juga:Rekam Jejak Valentino Rossi, Tinggalkan Le Mans Hingga Positif COVID-19

"Intinya hasil swabnya negatif. Keluarga boleh bawa pulang untuk dimakamkan secara umum," kata Bagian SDM dan Umum Rumah Sakit Awal Bros Makassar, Christianto Matulatan.

Pengumuman ini pun disambut sorak gembira puluhan kelurga almarhum.

"Oee....," teriak warga yang berkerumun depan rumah sakit.

Mendapat izin, keluarga pun berbondong-bondong mengambil jenazah dan membawa pulang menggunakan mobil Avanza merah ke Takalar. Untuk segera dimakamkan.

Kontributor : Muhammad Aidil

Baca Juga:Valentino Rossi Positif Terjangkit COVID-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini