Bikin Merinding, Buruh Bawa Spanduk Berisi Doa Rasulullah Untuk Pemimpin

"Ya Allah siapa yang mengemban tugas untuk umatku kemudian ia menyusahkan mereka, maka susahkan lah dia"

Muhammad Yunus
Kamis, 08 Oktober 2020 | 13:59 WIB
Bikin Merinding, Buruh Bawa Spanduk Berisi Doa Rasulullah Untuk Pemimpin
Massa buruh berdatangan ke gedung DPR RI untuk berujuk rasa tolak Omnibus Law. (Suara.com/Bagaskara).

SuaraSulsel.id - Massa buruh yang berunjuk rasa di kawasan Gedung DPR/MPR RI, Kamis (8/10/2020) menyuarakan penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja dengan cara yang beragam.

Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, para pendemo dari Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) membawa atribut yang beragam. Mulai poster-poster hingga spanduk bertuliskan kalimat penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Salah satu yang menarik perhatian adalah spanduk besar yang dibawa dan dibentangkan massa buruh. Bertuliskan kalimat doa untuk para pejabat yang ada saat ini.

"Tolak Omnibus Law!! Doa Rasullah untuk Pejabat: Ya Allah siapa yang mengemban tugas untuk umatku kemudian ia menyusahkan mereka, maka susahkan lah dia. Dan siapa yang mengemban tugas untuk mengurusi umatku dan memudahkan mereka maka mudahkan lah dia," tulis spanduk yang dibawa buruh seperti dilihat Suara.com di lokasi.

Baca Juga:Diikuti Anak STM, Unjuk Rasa UU Cipta Kerja di Tegal Ricuh

Sementara itu terdengar dari atas mobil komando, orator menyampaikan bahwa aksi yang mereka lakukan akan berjalan damai. Para pendemo ini datang ke depan gedung DPR hanya untuk menyampaikan aspirasinya.

Dikawal Ribuan Personel

Sebanyak 9.346 personel gabungan Polri, TNI dan Pemerintah Daerah disiagakan untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan serikat buruh dan mahasiswa.

Aksi unjuk rasa dan mogok nasional dalam rangka menolak Undang-undang Cipta Kerja itu rencananya akan digelar di depan Gedung DPR/ MPR RI dan Istana Negara, Kamis (8/10/2020) hari ini.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa ribuan personel tersebut tersebar di beberapa titik.

Baca Juga:Pendemo UU Cipta Kerja dan Anak STM Blokir Pintu Gerbang Tol Bekasi Barat

"Kita melakukan pencegahan dengan patroli, ingatkan lagi sambil berjalan preemtif," kata Yusri kepada wartawan, Kamis (8/10/2020).
Yusri menjelaskan, bahwa pengamanan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyusup di tengah-tengah aksi unjuk rasa buruh dan mahasiswa. Sebab menurutnya dikhawatirkan akan ada kelompok-kelompok tertentu yang hendak memperkeruh suasana.

"Buruh itu semuanya baik-baik cuma ada yang menyusup-nyusup ini yang mau coba bikin riak, Anarko sama STM ini lah anak-anak sekolah itulah yang mereka terprovokasi dengan media sosial," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini