Artinya kita melihat secara fisik bahwa ada dosen mengajar dan ada mahasiswa belajar di ruang kelas yang sama.
Tapi apakah benar-benar terjadi pembelajaran? belum tentu. Bisa saja mahasiswa dan dosen hadir secara fisik. Tapi secara jiwa tidak ada. Mereka hanya ada di situ karena harus.
Jadi dengan demikian, bisa dibilang proses belajar sesungguhnya tidak terjadi.
Bagaimana dosen menyikapinya? Khususnya di zaman digital
Baca Juga:Keren! Peneliti IPB University Ciptakan Baju Anti Peluru dari Limbah Sawit
Zaman digital sekarang, dimana pertemuan fisik menjadi minim, maka dosen harusnya bisa lebih kreatif. Memfungsikan imajinasi yang mungkin selama ini tidak terlalu difungsikan.
Karena ruang interaksi kita menjadi terbatas, yaitu audio dan visual saja. Oleh karena itu, senjata kita untuk sedikit membesarkan ruang kita adalah dengan imajinasi.
Hal penting lainnya lagi adalah, dengan keterbatasan ruang ini, interaksi virtual menjadi lebih melelahkan.
Oleh karena itu, penting untuk dibuat menjadi lebih menyenangkan. Caranya yah, interaksi kita dengan orang lain (terutama mahasiswa) dibuat menjadi lebih cair. Dalam arti lebih akrab, dosen menjadi lebih friendly.
Karena sebenarnya relasi yang cair dengan mahasiswa ini yang membuat kelas bukan hanya sekedar keharusan saja. Tapi juga menjadi ruang yang menyenangkan, yang akhirnya membuat dosen dan mahasiswa bisa antusias dan sepenuh hati hadir.
Baca Juga:Bikin Geger, Profesor Tulis Covid-19 sebagai Flu Wuhan
Ditambah lagi pandemi yang mengharuskan dosen dan mahasiswa dipaksa beradaptasi.