Memprihatinkan, Kota Makassar Masih Zona Merah Covid-19

Kondisi makin diperparah dengan menurunnya jumlah zona hijau

Muhammad Yunus
Jum'at, 11 September 2020 | 08:22 WIB
Memprihatinkan, Kota Makassar Masih Zona Merah Covid-19
Pemakaman jenazah Covid-19 di Tunisia. (Anadolu Agency/Nacer Talel)

SuaraSulsel.id - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan data terbaru zonasi pandemi corona yang melonjak tajam. Sebanyak 70 kabupaten/kota di Indonesia berstatus zona merah. Termasuk Kota Makassar.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, data ini telah diperbarui tim pakar per 6 September 2020. Dimana terjadi penambahan lima kabupaten/kota yang menjadi zona merah.

"Ini tidak terlalu menggembirakan karena ada perubahan dari 65 menjadi 70 jadi ada 5 kabupaten kota yang yang berpindah risiko menjadi resiko tinggi," kata Wiku saat konferensi pers dari Istana Negara, Kamis (10/9/2020).

Selama 3 minggu terjadi peningkatan jumlah kasus. Dan daerah peningkatan risiko kasus yang lebih tinggi.

Baca Juga:Virus Corona Naik Tajam, Ini Daftar 70 Daerah Zona Merah di Indonesia

"Ini perlu jadi perhatian kita semua agar kondisi ini bisa diperbaiki," kata Wiku.

Zona oranye atau risiko sedang juga mengalami kenaikan dari 230 menjadi 267 kabupaten/kota.

Zona kuning atau risiko rendah juga mengalami penurunan dari 151 kabupaten/kota menjadi 114.

Kondisi makin diperparah dengan menurunnya jumlah zona hijau. Daerah yang tidak ada kasus baru turun dari 42 kabupaten/kota menjadi 38 kabupaten/kota dan daerah yang tidak terdampak turun dari 26 kabupaten/kota menjadi 25.

Berikut daftar 70 kabupaten/kota zona merah virus corona, 6 September 2020:
1.Sumatera Utara: Deli Serdang, Kota Sibolga, Mandailing Natal, Kota Gunungsitoli, Kota Binjai, Kota Medan
2.Sumatera Selatan: Lahat, Muara Enim, Kota Lubuklinggau
3.Sumatera Barat: Kota Padang, Kota Padang Panjang, Agam, Kota Bukittinggi
4.Sulawesi Utara: Kota Manado
5.Sulawesi Selatan: Kota Makassar
6.Riau: Kota Pekanbaru, Pelalawan, Kota Dumai, Siak, Kampar, Kuantan Singingi
7.Papua Barat: Teluk Bintuni
8.Maluku: Kota Ambon
9.Kepulauan Riau: Kota Batam, Kota Tanjungpinang
10.Kalimantan Timur: Kutai Kartanegara, Mahakam Ulu, Kota Bintang, Kota Samarinda, Kota Balikpapan
11.Kalimantan Tengah: Barito Utara, Barito Timur, Barito Selatan, Kota Palangkaraya
12.Kalimantan Selatan: Tanah Laut, Hulu Sungai Tengah, Balangan, Kotabaru, Barito Kuala, Hulu Sungai Utara
13.Jawa Timur: Banyuwangi, Pasuruan, Kota Malang, Probolinggo, Kota Pasuruan, Sidoarjo
14.Jawa Tengah: Kota Semarang, Pati
15.Jawa Barat: Bekasi, Kota Depok, Kota Bekasi
16.DKI Jakarta: Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara
17.Banten: Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Tangerang
18.Bali: Badung, Gianyar, Bangli, Kota Denpasar, Jembrana, Karangasem, Buleleng, Tabanan
19.Aceh: Aceh Jaya, Kota Banda Aceh, Aceh Barat, Aceh Besar

Baca Juga:Hampir 1.000 Orang Positif Corona, Dokter di Tangerang Sudah Kewalahan

Respons Pemkot Makassar

Untuk memutus mata rantai penularan Virus Covid-19 di Kota Makassar, Tim Gugus Tugas Provinsi Sulsel bersama Tim Gugus Tugas Kota Makassar akan melakukan swab massal.

Implementasi dari Gerakan Trisula. Tracing, Testing, dan Educating.

Swab massal dilakukan di enam Kecamatan yang menjadi episentrum penularan virus di Kota Makassar. Akan dimulai hari ini, Jumat (11/9/2020). Bertempat di Kantor Lurah Minasaupa, Kecamatan Rappocini.

Bagi warga yang ingin memeriksakan diri atau merasa pernah melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19, diharapkan mendatangi lokasi yang dimaksud untuk dilakukan Swab Test secara gratis.

Ketua Tim Epidemiologi Penanggulangan Covid-19 Makassar Ansariadi mengatakan, penyebaran virus corona yang tinggi di Kota Makassar masih berpusat pada enam kecamatan. Yakni Kecamatan Rappocini, Biringkanaya, Tamalate, Panakkukang, Manggala, dan Tamalanrea.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini