Suhardiman
Selasa, 09 Desember 2025 | 13:08 WIB
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. [Suara.com/Bagaskara]
Baca 10 detik
  • Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan lima relawan China datang personal, bukan bantuan resmi negara asing.
  • Penanganan besar bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar diklaim mandiri oleh pemerintah Indonesia dengan kemampuan nasional.
  • Lima relawan China membawa perangkat khusus untuk membantu pencarian jenazah korban yang tertimbun lumpur.

Upaya pencarian korban, distribusi logistik, dan penanganan pengungsi terus dilakukan siang malam.

Untuk mempercepat distribusi bantuan, Mualem menginstruksikan perubahan jalur pengambilan logistik pokok dari Banda Aceh ke Krueng Geukueh dan Bandara Malikussaleh, sehingga lebih dekat dengan area terdampak.

Kebutuhan tenda dan air bersih, katanya, masih sangat mendesak karena banyak titik pengungsian kekurangan suplai.

Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 8 Desember 2025, setidaknya 961 orang tercatat meninggal dunia. Sebanyak 293 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Lebih dari 5.000 orang mengalami luka-luka akibat banjir bandang dan longsor yang melanda 52 kabupaten/kota.

Kerusakan infrastruktur juga sangat besar. Ada 157.600 rumah rusak, 534 fasilitas pendidikan terdampak, 497 jembatan putus, serta 1.200 fasilitas umum rusak.

Tempat ibadah pun tak luput, 425 bangunan hancur atau mengalami kerusakan berat. Selain itu, 234 gedung perkantoran turut terdampak.

Dengan kondisi seburuk ini, pemerintah pusat dan daerah terus melakukan berbagai upaya percepatan penanganan, mulai dari evakuasi korban, pemulihan akses, hingga distribusi bantuan kepada ratusan ribu warga yang mengungsi.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More