- Seorang pria berinisial A (47) tewas dikeroyok massa di Tompobulu, Gowa, setelah diduga memerkosa perempuan difabel.
- Korban sempat bersembunyi empat hari sebelum ditemukan warga saat mencari makan, kemudian diseret motor.
- Polres Gowa telah mengirim tim gabungan untuk mendalami kasus pengeroyokan brutal yang terjadi pada 3 Desember 2025.
SuaraSulsel.id - Warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan beredarnya video aksi main hakim sendiri terhadap seorang pria berinisial A (47).
A dikeroyok massa hingga tewas, kemudian diikat pada sepeda motor dan diseret mengelilingi kampung.
Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Tompobulu dan viral di media sosial sejak Rabu, 3 Desember 2025 malam.
A disebut sebagai terduga pelaku pemerkosaan dan penganiayaan terhadap seorang perempuan difabel berinisial T. Informasi tersebut memicu kemarahan warga hingga berujung pada aksi brutal yang merenggut nyawa A.
Salah seorang warga yang menjadi saksi mata, DT mengatakan dugaan rudapaksa terjadi sekitar empat hari sebelum insiden pengeroyokan.
Ketika kejadian pemerkosaan berlangsung, sejumlah warga sudah mengetahui aksi A, tetapi ia langsung melarikan diri.
"Warga sebenarnya sudah tahu sejak hari itu juga, tapi pelaku sembunyi. Empat hari kemudian baru didapat," kata DT, Kamis, 4 Desember 2025.
Menurut DT, setelah melakukan aksinya di Kelurahan Cikoro', A bersembunyi dua hari di salah satu rumah warga.
Ia kemudian bergeser ke tempat persembunyian lain dan tinggal selama dua hari berikutnya di kawasan hutan di kaki Gunung Lompo Battang, Desa Rappolemba.
Baca Juga: Pengeroyokan Sadis di Gowa: Tangan Terikat, Diseret Pakai Motor, Lalu Dibacok Parang
"Dia sempat sembunyi dua hari di Cikoro'. Terus dia sembunyi lagi di belakang kampung, di kaki Gunung Lompo Battang," bebernya.
Namun, karena kelaparan, A akhirnya keluar dari persembunyiannya. Ia terlihat mendatangi sebuah rumah untuk meminta makanan dan sempat berbelanja di warung di Desa Rappoala.
Keberadaannya langsung diketahui warga yang sejak hari pertama sudah melakukan pencarian.
"Dia sempat beli sesuatu di warung. Karena memang sudah dicari-cari, akhirnya ada warga yang melihat dia," tambah DT.
Begitu ditemukan, A langsung menjadi sasaran amuk massa.
Ia dipukuli hingga tewas di lokasi. Tak berhenti di situ, jasadnya diikat ke bagian belakang motor, lalu diseret keliling kampung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
Terkini
-
Alat Kelamin Terduga Pelaku Pemerkosaan Dipotong Kemudian Diseret di Jalanan
-
'Tidak Ada Tim yang Tidak Bisa Dikalahkan!' Motivasi Uston Nawawi Hadapi PSM
-
Malam Paling Berat Tim Medis Unhas: Selamatkan 6 Nyawa Dalam Satu Malam
-
Jadwal Laga Tunda Pekan ke-4: PSM Makassar hadapi Persebaya
-
Pengeroyokan Sadis di Gowa: Tangan Terikat, Diseret Pakai Motor, Lalu Dibacok Parang