Muhammad Yunus
Senin, 24 November 2025 | 20:03 WIB
Kelapa Igo Ratu Takome asal Kota Ternate, Senin (24/11/2025) [Suara.com/ANTARA]
Baca 10 detik
  • Kelapa Dalam Igo Ratu dari Ternate, Malut, unik karena ukurannya kecil sebatas kepalan tangan dewasa.
  • Tandan Igo Ratu dapat menghasilkan ratusan buah kelapa, berbeda dari kelapa biasa yang jumlahnya sedikit.
  • Kemenkumham Malut mendorong perlindungan indikasi geografis untuk mencegah pemalsuan dan menjaga kualitas produk khas.

SuaraSulsel.id - Kelapa Dalam Igo Ratu Takome yang berasal dari Kelurahan Takome, Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) memiliki keunikan dibandingkan jenis kelapa lainnya.

Sebab ukurannya hanya sekepal tangan orang dewasa dan memiliki potensi indikasi geografis dilindungi.

Kakanwil Kemenkum Malut, Budi Argap Situngkir melalui siaran pers, menyampaikan pentingnya pelindungan atas ragam potensi indikasi geografis masyarakat Malut, terutama pelindungan kekayaan intelektual komunal di antaranya potensi indikasi geografis,

Argap mengatakan, hal ini bertujuan untuk melindungi produsen dan konsumen dari pemalsuan produk khas wilayah.

"Selain itu, pelindungan potensi indikasi geografis juga untuk menjaga kualitas dan kelestarian produk serta wilayah tersebut," ungkap Argap, Senin (24/11).

Seperti dilansir dari pangkalan data Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum (Kemenkum), kata Igo Ratu berasal dari bahasa Ternate, yang berarti Igo adalah kelapa, sedangkan Ratu bermakna ratusan.

Argap menambahkan bahwa potensi indikasi geografis adalah barang atau produk yang memiliki kualitas, reputasi, atau karakteristik tertentu yang secara substansial terkait dengan lokasi geografis asalnya, namun belum didaftarkan sebagai indikasi geografis.

Dalam mendorong pelindungan kekayaan intelektual, ia mengajak sinergi pemerintah daerah, komunitas masyarakat, kampus, dan seluruh pihak untuk bersama-sama mencatatkan potensi kekayaan intelektual komunal seperti pengetahuan tradisional, ekspresi budaya, potensi indikasi geografis, indikasi asal, dan lainnya.

Sementara itu, salah seorang warga Takome, Kota Ternate, Lukman Muhammad, menjelaskan bahwa kalau kelapa yang biasa ditemui itu hanya 10 sampai 20 buah.

Baca Juga: Perempuan Tewas Bersimbah Darah di Makassar Ternyata Pengusaha Kelapa Sawit

"Sementara Kelapa Igo Ratu Takome dalam satu oki (tandan) bisa 100 sampai 300 buah, makanya disebut Ratu, dan dalam setahun biasanya 4 hingga 5 kali panen," ucap Lukman yang menanam kelapa jenis Igo Ratu sejak 1983 ini.

Keunikan Kelapa Igo Ratu membuat Dinas Pertanian Pemerintah Kota Ternate mengusulkan pencatatan sebagai potensi indikasi geografis pada DJKI sehingga kini dilindungi oleh negara.

Load More