- Dr. Inge Permadhi menyarankan pengurangan asupan karbohidrat dan lemak serta penambahan sayur serta buah untuk menurunkan berat badan.
- Pola makan ideal memerlukan konsistensi mengurangi makanan berlebih, seperti mengganti nasi putih dan memilih lauk rendah lemak.
- Aktivitas fisik teratur, seperti kardio dan *resistance training*, penting untuk meningkatkan metabolisme demi mencapai berat badan ideal.
SuaraSulsel.id - Dokter spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK(K), mengatakan menurunkan berat badan bisa dilakukan dengan mengurangi asupan karbohidrat dan lemak dan meningkatkan jumlah sayur dan buah.
“Sayurnya harus cukup banyak dan buahnya juga harus cukup banyak. Tujuannya apa? Supaya kita kenyang. Jadi jangan nggak mau makan sayur, hanya mau makan lauk aja. Jadinya banyak tetapi banyaknya berlebihan. Padahal mengurangi jumlah asupan itu bisa dengan meningkatkan jumlah sayur dan buah,” kata Inge ketika dihubungi ANTARA, Senin (24/11).
Inge mengatakan pola makan untuk menurunkan berat badan harus konsisten dalam mengurangi asupan makanan yang berlebihan yang menyebabkan kegemukan.
Di antaranya mengurangi karbohidrat dari nasi putih bisa beralih ke nasi merah yang mengenyangkan.
Ia juga menyarankan untuk mengganti lauk hewani dengan daging ayam tanpa lemak, putih telur, ikan atau daging sapi bagian has atau tenderloin.
Proses pengolahan makanan juga perlu diperhatikan yakni tidak digoreng atau yang bergajih untuk mengurangi lemak berlebih.
“Boleh nggak makan yang digoreng? Ya boleh, tetapi maksudnya jangan kebanyakan, kalau tidak ya nggak turun juga. Kalau ikan, kalau bisa jangan digoreng, misalnya dipepes, dibakar, dipanggang. Karena susah kan kalau lemaknya ikan kan. Kita juga sebenarnya masih membutuhkan lemak dalam makanan kita,” kata Inge.
Inge mengatakan, untuk menurunkan berat badan secara umum, makanan yang dikonsumsi per hari cukup sekitar 500-1000 kalori.
Meningkatkan metabolisme tubuh dengan rutin melakukan aktivitas fisik dengan berolahraga bersifat kardio selama 30-60 menit atau 150 menit per minggu.
Baca Juga: Anies Baswedan Sarapan Pagi Buah Pepaya Dibelah Dua di Rumah Jusuf Kalla
“Juga harus ada olahraga ketahanan atau resistance training ya, supaya ototnya jangan menjadi lebih kecil kan,” katanya.
Selain itu diet juga harus konsisten dalam melakukan perubahan perilaku dalam menjalani hidup sehat dan diet yang konsisten agar mencapai berat badan ideal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Sertifikat Halal Seumur Hidup Terancam Kembali Jadi 2 Tahun?
-
Penyerang PSM Alex Tanque Sedang 'Mendidih' Jelang Duel Kontra Persis
-
Expo Kreatif Andalan 2025 Buktikan UMKM Sulsel Makin Dilirik Pasar
-
Pencuri Motor yang Beraksi di 150 TKP Ditangkap di Morowali
-
3 Terduga Pelaku Pembakaran Rumah Saat Bentrokan di Tallo Ditangkap Polisi