Muhammad Yunus
Minggu, 23 November 2025 | 20:55 WIB
Workshop Festival Aksara Lontaraq (FALAQ) Ke-VI yang digelar oleh Yayasan Aksara Lontaraq-Pemda Kabupaten Barru dan dukungan Kementerian Kebudayaan resmi dibuka, di Kantor Bupati Barru, Kabupaten Barru, Minggu (23/11) [Suara.com/Istimewa]
Baca 10 detik
  • Festival Aksara Lontaraq (FALAQ) Ke-VI dibuka di Kantor Bupati Barru pada Minggu, 23 November 2025.
  • Festival tiga hari ini bertujuan mempopulerkan Aksara Lontaraq melalui lomba, seminar, pameran, dan pertunjukan seni.
  • Kegiatan ini mendukung upaya pelestarian warisan budaya serta mendorong penerapan Perda Aksara Lontaraq.

SuaraSulsel.id - Kegiatan Workshop Festival Aksara Lontaraq (FALAQ) Ke-VI yang digelar oleh Yayasan Aksara Lontaraq-Pemda Kabupaten Barru dan dukungan Kementerian Kebudayaan resmi dibuka, berlangsung di Kantor Bupati Barru, Kabupaten Barru pada Minggu (23/11).

Festival Aksara Lontaraq digelar tiga hari dirangkaikan dengan Festival Budaya To Berru 2025 yakni 23-25 November 2025.

Festival Aksara Lontara (FALAQ) adalah sebuah acara tahunan yang digagas oleh KabarMakassar, KGI, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel serta budayawan dan penggiat literasi dan akademisi senior dan ahli filologi Unhas Prof Nurhayati Rahman.

Festival Aksara Lontaraq melibatkan berbagai kegiatan budaya, seperti lomba, seminar, pameran, dan pertunjukan seni, yang bertujuan untuk mempopulerkan dan menanamkan kecintaan masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap aksara Lontaraq.

CEO Kabar Grup Indonesia (KGI), Upi Asmaradhana yang merupakan inisiator FALAQ menjelaskan bahwa Festival Aksara Lontaraq yang dilaksanakan sebagai bentuk menjaga warisan artefak terbaik Sulawesi Selatan, yaitu Aksara Lontaraq.

“Tidak banyak bangsa di dunia yang memiliki aksara dan Aksara Lontaraq menjadi tanggung jawab kita bersama semua sehingga kita harapkan festival yang kita lakukan setiap tahun ini akan menjadi bagian dari upaya penyelamatan warisan dan nilai-nilai luhur masyarakat Sulsel,” ungkapnya.

Festival ini mencakup berbagai agenda, di antaranya mulai dari workshop budaya, tari kolosal, instalasi taman cahaya, kelas inkubasi media, workshop integrasi budaya dan teknologi, serta pameran naskah kuno.

Selain itu, ada juga berbagai lomba di antaranya story telling cerita rakyat, permainan rakyat, pameran UMKM Kuliner, Lomba Kuliner, temu karya komposer, hingga pagelaran seni.

Selain itu, akan ada lomba lagu daerah, fashion show dengan adat daerah, serta pemilihan duta lontara. Pemerintah Kabupaten Maros juga berjanji akan mengeluarkan surat edaran terkait penerapan aksara lontara di berbagai tempat baik di pemerintahan maupun swasta.

Baca Juga: Festival Tuna Sulut 2025: UMKM Go Digital Berkat Ikan Tuna

Festival Aksara Lontaraq Ke-VI merupakan bagian dari program nasional untuk mendukung Ilagaligo sebagai Warisan Dunia, dengan Museum Colliq Pujie sebagai salah satu rujukan utama.

Dimana, tahun 2020, Festival Aksara Lontaraq pertama diikuti 17 Negara, dengan 1.865 peserta, dan Festival kedua 2021, diikuti 11 negara.

Festival ketiga 2022, bersama pegiat literasi dan budaya berhasil menggoalkan lahirnya Peraturan Daerah tentang Aksara Lontaraq.

15 Juni 2023, Perda Aksara Lontaraq disahkan DPRD atas persetujuan Gubernur Sulsel.

Dan tahun itu juga Penyelenggaraan Festival Aksara Lontaraq dilaksanakan di Kabupaten Maros, sebagai daerah percontohan di Sulsel yang akan menerapkan Perda Aksara Lontaraq.

Tahun 2024 FALAQ kembali ke Makassar. Tahun ini 23-25 November FALAQ seri ke-6 akan digelar di Kabupaten Barru.

Load More