Muhammad Yunus
Selasa, 18 November 2025 | 15:14 WIB
Sejumlah pemuda merusak kendaraan dan membakar rumah usai salah satu bos geng di kampung Sapiria, Tallo, Kota Makassar, meninggal dunia [Suara.com/Istimewa]
Baca 10 detik
  • Tawuran berulang antara warga Kampung Sapiria dan Borta di Kecamatan Tallo, Makassar, kembali pecah menyebabkan satu korban jiwa.
  • Korban tewas bernama Nursyam diduga akibat tembakan senapan angin di kepala, memicu bentrokan susulan yang lebih besar keesokan harinya
  • Pasca kematian tersebut, terjadi perusakan rumah dan pembakaran, mendorong aparat keamanan untuk meningkatkan patroli guna meredam potensi konflik berkelanjutan

Diketahui, konflik antara warga Borta dan Sapiria bukanlah kejadian baru.

Sejumlah bentrokan telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian melibatkan senjata tajam, bom molotov, hingga busur panah yang kerap digunakan kelompok pemuda.

Polisi dan aparat TNI berulang kali melakukan patroli dan upaya mediasi, tetapi kekerasan antarwarga dua kampung itu sulit dihentikan.

Sebelumnya, pada pertengahan beberapa waktu lalu, seorang bocah berusia delapan tahun menjadi korban. Anak itu terkena anak panah (busur) di bagian pipi ketika sedang bermain di dekat lokasi konflik.

Insiden tersebut kembali memperlihatkan bahwa kelompok pemuda dari kedua kampung sering kali menyerang menggunakan batu, busur panah, dan kembang api yang dimodifikasi sebagai bahan peledak.

Warga setempat mengaku hidup dalam ketakutan setiap kali konflik meningkat. Banyak yang memilih tidak keluar rumah ketika malam hari, terutama jika jalanan mulai sepi atau terdengar bunyi-bunyi yang mencurigakan.

Ketegangan berulang ini menumbuhkan kekhawatiran baru setiap kali ada insiden kecil yang melibatkan pemuda dari kedua kampung.

Kapolsek Tallo Kompol Syamsuardi juga membenarkan adanya korban meninggal dunia akibat bentrokan tersebut.

"Iya, informasi demikian," ujarnya singkat, Selasa, 18 November 2025.

Baca Juga: Pencuri Solar Mobil Damkar Ditangkap! Uangnya untuk Beli Chip Judi Online

Pasca kejadian, pesan berantai mulai beredar di sejumlah grup WhatsApp warga.

Pesan itu berisi imbauan agar masyarakat tidak melintas di sekitar Pekuburan Beroangin, salah satu titik yang kerap menjadi area rawan tawuran susulan.

Kekhawatiran muncul bahwa kelompok warga Borta maupun Sapiria dapat kembali saling serang pada malam harinya.

Kapolsek pun mengeluarkan imbauan tegas agar warga menghindari kawasan tersebut.

"Saya imbau jangan mendekat di situ kalau ancamannya begitu. Cari jalan lain," ujarnya.

Hingga saat ini, polisi juga masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kematian Nursyam.

Load More