- Pasca terungkapnya kasus penculikan dan perdagangan anak di Makassar
- Polisi menemukan para pelaku yang telah sembilan kali memperjualbelikan bayi dan anak-anak
- DP3A kini tengah melakukan pendampingan psikologis terhadap Bilqis
SuaraSulsel.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memerintahkan seluruh area publik dipasangi kamera pengawas (CCTV) menyusul terungkapnya kasus penculikan dan perdagangan anak yang menimpa Bilqis, bocah berusia empat tahun di kota Makassar.
Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi mengatakan, selain penambahan CCTV, petugas keamanan atau Satpol PP juga akan disiagakan di sejumlah titik rawan.
"Tempat-tempat publik sebenarnya sudah ada CCTV dan wifi, tapi kita akan masifkan agar bisa lebih mudah memantau. Ke depan, setiap area publik harus punya minimal petugas keamanan, Satpol PP ya," ujarnya, Senin, 10 November 2025.
Langkah ini diambil setelah Polda Sulsel mengungkap jaringan perdagangan anak lintas provinsi yang memperjualbelikan Bilqis melalui media sosial.
Polisi menemukan para pelaku yang telah sembilan kali memperjualbelikan bayi dan anak-anak melalui platform TikTok dan WhatsApp.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulsel, Andi Mirna menambahkan kasus ini menjadi peringatan bagi orang tua untuk lebih ketat mengawasi anak-anak mereka.
"Orang tua harus betul-betul mengawasi anaknya, jangan biarkan anak ikut sembarang orang," katanya.
DP3A kini tengah melakukan pendampingan psikologis terhadap Bilqis.
"Anak empat tahun itu memorinya masih kuat, jadi perlu penanganan agar tidak menimbulkan trauma berkepanjangan," ujarnya.
Baca Juga: Pemprov Sulsel dan Bank Indonesia Kolaborasi Perkuat Ekosistem Ekonomi dan Keuangan Syariah
Mirna menambahkan, pihaknya juga memperkuat edukasi bagi orang tua dan anak-anak melalui Puspaga dan UPT Perlindungan Perempuan dan Anak.
"Kami bekerja sama dengan PKK dan Ibu Gubernur untuk memberi edukasi sejak usia PAUD," katanya.
Kasus penculikan Bilqis terjadi di Taman Pakui Sayang, Makassar, pada 2 November 2025.
Dari hasil penyelidikan, polisi menetapkan empat tersangka yakni SY (30), NH (29), MA (42), dan AS (36).
Mereka memperjualbelikan Bilqis hingga ke Jambi dengan harga mencapai Rp80 juta.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, NH berperan sebagai perantara dan telah tiga kali melakukan praktik adopsi ilegal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Inilah Daftar Gaji Minimum Pekerja di Kota Makassar Mulai 2026
-
Stok Aman, Harga Agak Goyah: Cek Harga Bahan Pokok di Palu Jelang Natal & Tahun Baru 2026
-
Gubernur Sulsel Groundbreaking 'Jalan Tol' 35 KM Hubungkan Luwu Timur dan Sulawesi Tengah
-
BI Sultra Siapkan Rp980 Miliar Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026
-
Makassar Bidik 6,18 Juta Wisatawan di 2025, Apa Strateginya?