Muhammad Yunus
Kamis, 30 Oktober 2025 | 13:22 WIB
Tanda pengenal mahasiswi Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang ditemukan meninggal di kamar kos, Rabu (29/10) [Suara.com/Istimewa]
Baca 10 detik
  • Ditemukan tak bernyawa di dalam kamarnya setelah dua hari tak bisa dihubungi keluarga
  • Tubuh AN tampak membengkak, wajah menghitam, dan mulut berbusa
  • AN sempat mengeluh sakit sebelum kejadian

SuaraSulsel.id - Seorang mahasiswi kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, berinisial AN.

Ditemukan tak bernyawa di dalam kamarnya setelah dua hari tak bisa dihubungi keluarga.

Korban pertama kali ditemukan oleh pamannya bersama teman kosnya, FA, sekitar pukul 16.15 Wita. Mereka datang setelah AN tidak merespons pesan dan panggilan telepon sejak dua hari terakhir.

“Omnya mulai curiga karena biasanya AN selalu membalas pesan. Tapi dua hari ini hilang kabar, makanya beliau datang ke kos untuk memastikan,” kata FA, Kamis (30/10).

Setibanya di lokasi, mereka mengetuk pintu kamar berulang kali, namun tak ada jawaban. Pintu juga tak bisa dibuka karena terkunci dari dalam.

FA akhirnya naik ke lantai dua dan mengintip lewat ventilasi. Dari celah kecil itu, ia melihat tubuh AN sudah tergeletak tak bergerak di lantai.

“Pas diintip badannya sudah bengkak, mulutnya berbusa,” ujarnya.

Petugas Polsek Tamalanrea segera tiba di lokasi setelah laporan disampaikan keluarga. Kondisi kamar korban terlihat berantakan dan dipenuhi tumpukan sampah.

Dari pemeriksaan awal, tubuh AN tampak membengkak, wajah menghitam, dan mulut berbusa—mengindikasikan korban kemungkinan sudah meninggal beberapa hari sebelumnya.

Baca Juga: Mahasiswa Kedokteran UMI Ditemukan Tak Bernyawa Setelah 2 Hari Hilang Kontak

Pamannya mengaku, AN sempat mengeluh sakit sebelum kejadian.

“Katanya dia sering bilang capek karena lagi koas. Baru-baru ini juga sempat minta dikasih obat sama diinfus sama temannya pada Minggu lalu,” ungkapnya.

Berdasarkan rekaman CCTV, korban terakhir terlihat keluar kamar pada Minggu sore. Setelah itu, tak ada lagi aktivitas terekam.

Kepala Polsek Tamalanrea, Kompol Muh. Yusuf, membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. Ia mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Namun, kami masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari rumah sakit untuk memastikan penyebab pastinya,” ujar Yusuf, Kamis (30/10/2025).

Ia menambahkan, polisi masih menelusuri keterangan saksi dan berkoordinasi dengan pihak keluarga serta kampus tempat korban menempuh pendidikan.

Load More