- Air setinggi 1,5 meter memaksa 139 kepala keluarga (KK) mengungsi
- BPBD dan Basarnas melakukan evakuasi warga terdampak di beberapa lokasi
- Upaya normalisasi sungai serta penguatan tebing melalui pemasangan bronjong
SuaraSulsel.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Tengah (BPBD Sulteng) melaporkan sebanyak 1.345 rumah warga terdampak banjir di Kabupaten Tolitoli.
"Lima wilayah terdampak banjir di Tolitoli yakni Kelurahan Tuweley, Baru, Nalu, Tambun, dan Panasakan," kata Kepala BPBD Sulawesi Tengah Akris Fattah Yunus di Kota Palu, Selasa (28/10).
Ia mengemukakan hujan lebat sejak pukul 14:00 Wita disertai pasang air laut menyebabkan Sungai Lembe meluap hingga ke pemukiman warga setinggi 1,5 meter dan memaksa 139 kepala keluarga (KK) mengungsi ke tempat yang aman.
Merespon peristiwa itu, BPBD dan tim SAR gabungan pada Minggu petang melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu," ujarnya.
Menurut data BPBD Sulteng tercatat di Kelurahan Tuweley sebanyak 328 rumah terdampak dan 110 KK mengungsi, sementara di Kelurahan Baru 307 rumah terdampak lima KK mengungsi.
Kemudian Kelurahan Tambun sebanyak 249 rumah warga terdampak, 24 KK mengungsi, sedangkan di Kelurahan Nalu terdapat 215 rumah terdampak, dan l Kelurahan Panasakan 246 rumah terdampak.
"Dampak banjir juga menimbulkan dampak kerusakan sarana publik berupa ruas jalan, pipa air bersih, dua unit sekolah, satu tempat ibadah, tiga kantor, serta kerusakan pengaman sungai atau bronjong sungai di beberapa titik. Aliran listrik sempat padam saat banjir terjadi," tutur Akris.
Ia menambahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Tolitoli bersama Basarnas melakukan evakuasi warga terdampak di beberapa lokasi, terutama di Kelurahan Tuweley.
Baca Juga: Ini Penyebab Gempa Bumi di Buol Sulawesi Tengah
BPBD Sulteng melaporkan adanya sejumlah kebutuhan mendesak, antara lain bantuan logistik penanggulangan bencana, air bersih, peralatan pembersihan, dan upaya normalisasi sungai serta penguatan tebing melalui pemasangan bronjong.
"Kami terus melakukan asesmen lapangan dan berkoordinasi dengan instansi terkait, untuk penanganan lanjutan," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
BPJS: Rumah Sakit Tidak Boleh Tolak Pasien Saat Libur Natal dan Tahun Baru
-
Jusuf Kalla Ungkap 'Musuh' Sebenarnya Pasca Banjir Sumatera dan Aceh
-
Demi 2 Karung Beras, Nenek 85 Tahun Sakit Parah Digendong ke Kantor Lurah
-
Akhirnya! Jalan Hertasning-Aroepala Diperbaiki Total, Sudirman: Bukan Tambal Sulam
-
Banjir Laporan Anggota Polisi Selingkuh, Begini Reaksi Mahfud MD