- Saat menghadiri pesta pernikahan di Dusun Salubiru
- Warga mengalami gejala mual, muntah, diare, demam dan sakit kepala
- Jumlah pasien terus bertambah hingga mencapai puluhan orang
SuaraSulsel.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) telah mengerahkan Tim Gerak Cepat (TGC).
Untuk melakukan penanganan terhadap 36 warga di Desa Salutahongan Kabupaten Majene, yang mengalami keracunan makanan.
"Kami telah mengerahkan tim untuk melakukan penanganan terhadap 36 warga diduga keracunan makanan di Desa Salutahongan, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Sulbar Nursyamsi Rahim di Mamuju, Senin 13 Oktober 2025.
Warga yang keracunan makanan terdiri dari 21 laki-laki dan 15 perempuan.
Mereka diduga keracunan setelah menyantap hidangan seperti nasi putih, ayam goreng, sayur sup, telur rebus, ikan goreng, dan acar, saat menghadiri pesta pernikahan di Dusun Salubiru pada Selasa (7/10).
Kemudian keesokan harinya yakni pada Rabu (8/10) sejumlah warga mulai mengalami gejala mual, muntah, diare, demam dan sakit kepala, dan kasus pertama tercatat masuk ke UGD Puskesmas Malunda pada pukul 09.30 WITA.
Jumlah pasien terus bertambah hingga mencapai 30 orang pada 10 Oktober dan empat kasus tambahan dilaporkan pada 11 Oktober 2025.
"Dari total tersebut, 26 orang dirawat di Puskesmas Malunda, dua orang dirujuk ke RSUD Majene, dan delapan orang telah dinyatakan sembuh," kata Nursyamsi.
Dinkes Sulbar bersama pihak Puskesmas Malunda, tim surveilans, tenaga kesehatan lingkungan, dan petugas laboratorium, kata Nursyamsi, langsung melakukan investigasi lapangan.
Baca Juga: Labkesmas Makassar Kawal Program Makan Bergizi Gratis, Cegah Risiko Keracunan!
Termasuk pengambilan sampel air yang digunakan masyarakat dan pada saat acara berlangsung.
"Untuk sampel makanan, sudah tidak memungkinkan diambil karena sudah habis dikonsumsi. Saat ini kami masih menunggu hasil uji laboratorium," ujar Nursyamsi.
Tindakan medis, lanjut Nursyamsi, juga telah dilakukan oleh tim medis, berupa pemasangan infus, pemberian obat, observasi serta pemasangan oksigen bagi pasien dengan gejala sesak.
"Kami memastikan seluruh pasien mendapatkan perawatan optimal hingga pulih," ucap Nursyamsi.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemkab Majene untuk pemantauan lanjutan serta melakukan penyelidikan epidemiologi.
Guna mencegah kejadian serupa pada masa mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Sengketa Tanah Makassar: Hadji Kalla Lapor Polisi, GMTD Gugat Perdata
-
Alat Kelamin Terduga Pelaku Pemerkosaan Dipotong Kemudian Diseret di Jalanan
-
'Tidak Ada Tim yang Tidak Bisa Dikalahkan!' Motivasi Uston Nawawi Hadapi PSM
-
Malam Paling Berat Tim Medis Unhas: Selamatkan 6 Nyawa Dalam Satu Malam
-
Jadwal Laga Tunda Pekan ke-4: PSM Makassar hadapi Persebaya