- Konflik antar-lorong itu diwariskan turun-temurun
- Bentrokan kerap meluas, memakan korban luka, bahkan menelan kerugian material
- Adanya indikasi bandar narkoba yang sengaja memprovokasi tawuran demi mengaburkan aktivitas ilegal mereka
SuaraSulsel.id - Malam itu, Selasa (23/9/2025), suasana di Jalan Kandea III, Kecamatan Tallo, terasa mencekam.
Api membakar rumah-rumah warga, satu mobil hangus, dan suara sirene damkar bersahutan dengan teriakan warga.
Tawuran antarkelompok pemuda kembali pecah, meluas ke Jalan Tinumbu Lorong 148 hingga Jalan Layang.
Namun, bagi warga setempat, peristiwa ini bukanlah kejadian baru.
Luka lama itu kembali terbuka—sebuah konflik sosial yang telah bersemayam lebih dari tiga dekade.
Akar Konflik Sejak 1980-an
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, mengungkapkan konflik di kawasan ini bukan persoalan sepele.
“Ini sebenarnya masih satu kelurahan, hanya beda lorong. Tapi perselisihannya sudah ada sejak tahun 1980-an,” katanya.
Konflik antar-lorong itu diwariskan turun-temurun. Perselisihan kecil, dari masalah gengsi hingga benturan sosial, kerap memantik api.
Baca Juga: Bentrok Warga Makassar: Rumah Dibakar, Korban Berjatuhan, Ada Aktor Intelektual?
Setiap kali ada pemicu—baik karena provokasi, dendam lama, atau isu baru—konflik kembali pecah.
Seiring waktu, tawuran itu bahkan dianggap “tradisi” oleh sebagian kalangan pemuda, yang tumbuh dengan cerita lama permusuhan antar-lorong.
Api yang Terus Menyala
Sejarah panjang ini membuat tawuran di Tallo nyaris selalu berulang.
Dari catatan warga, bentrokan kerap meluas, memakan korban luka, bahkan menelan kerugian material.
Kali ini, lima rumah terbakar, dua sepeda motor dan satu mobil hancur, sementara empat orang dilaporkan luka-luka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Pemprov Sulsel dan Bank Indonesia Kolaborasi Perkuat Ekosistem Ekonomi dan Keuangan Syariah
-
Sekda Jufri Rahman Lantik 4 Fungsional Ahli Utama Lingkup Pemprov Sulsel
-
Pelaku Penculikan Bilqis Minta Tebusan Rp100 Juta
-
Wajib Tahu! Bagaimana Orang Melayu Membentuk Peradaban di Sulawesi Selatan