- Pihak kampus masih menelusuri apakah ada pemberitahuan tertulis dari panitia
- Kampus memastikan akan memberikan sanksi tegas kepada pihak yang terbukti melanggar
- Kasus meninggalnya Jeksen telah memicu perhatian luas, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat Gorontalo
SuaraSulsel.id - Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Prof. Eduart Wolok, akhirnya buka suara terkait meninggalnya Muhamad Jeksen.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial yang tewas usai mengikuti kegiatan pengkaderan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala).
Mengutip gopos.id, dalam konferensi pers yang digelar di Rektorat UNG, Selasa (23/9).
Prof. Eduart menegaskan bahwa pihak kampus sebelumnya sudah mengeluarkan surat edaran larangan kegiatan mahasiswa di luar kampus.
Aturan tersebut, kata dia, berlaku bukan hanya bagi mahasiswa baru, tetapi untuk seluruh mahasiswa tanpa terkecuali.
“Bukan hanya maba, tapi seluruh mahasiswa tidak ada kegiatan di luar kampus,” tegas Eduart di hadapan wartawan.
Ia mengungkapkan, kegiatan pengkaderan Mapala yang berlangsung pada 18–21 September lalu sama sekali tidak mendapat izin resmi dari fakultas.
Bahkan, kata dia, hingga kini pihak kampus masih menelusuri apakah pernah ada pemberitahuan tertulis dari panitia kepada pihak fakultas.
“Tidak ada surat izin dari pihak fakultas. Kalau sekadar pemberitahuan, itu yang masih kami telusuri,” jelasnya.
Baca Juga: Pesan Panik Terakhir Jeksen: Teman Ungkap Detik-Detik Kritis Mahasiswa UNG Sebelum Meninggal
Atas kejadian tragis ini, pihak kampus memastikan akan memberikan sanksi tegas kepada pihak yang terbukti melanggar aturan.
Eduart menyebut sanksi bisa berupa skorsing, Drop Out (DO), hingga pembekuan organisasi.
“Tentunya kami akan memberikan sanksi sesuai dengan tupoksi kami. Kami akan lihat apakah mereka akan diskorsing, DO, atau bahkan pembekuan organisasi,” ujarnya.
Selain penindakan internal, Eduart juga menegaskan bahwa kampus tidak akan menghalangi proses hukum yang kini ditempuh oleh keluarga korban.
“Kami tidak akan menghalangi jalannya proses hukum yang ditempuh keluarga Jeksen. Dari pihak kampus, kami fokus mengusut dan memperbaiki sistem agar kejadian seperti ini tidak terulang,” pungkasnya.
Kasus meninggalnya Jeksen telah memicu perhatian luas, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat Gorontalo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Magang ke Jepang: Pemprov Sulsel Siapkan Peta Industri
-
Gubernur Sulsel Dorong Guru Agama Profesional dan Ajarkan Anak Cinta Al-Quran
-
Seberapa Tangguh Mobil Listrik Digunakan Saat Banjir? Ini Penjelasan BYD
-
Pengadilan Eksekusi Tanah Jusuf Kalla Tanpa Konstatering BPN, Nusron Wahid: Kok Bisa..
-
Mentan Amran: Aku yang Terdepan Lawan Mafia Pangan!