- Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena menyoroti kualitas layanan kesehatan
- Fasilitas diagnostik di setiap puskesmas serta peningkatan kepesertaan BPJS Kesehatan masyarakat
- Pentingnya menyukseskan Program Nasional Cek Kesehatan Gratis
SuaraSulsel.id - Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena menyoroti kualitas layanan kesehatan di Kabupaten Rote Ndao, kabupaten terselatan NKRI.
Khususnya terkait optimalisasi fasilitas diagnostik di setiap puskesmas serta peningkatan kepesertaan BPJS Kesehatan masyarakat.
“BPJS ini sangat penting dan banyak manfaatnya. Saya minta para kepala desa dan lurah bekerja serius membuat data yang valid agar bisa diusulkan ke pusat untuk pembiayaan melalui Kementerian Sosial,” kata Melki saat memberikan arahan kepada para camat, kepala desa/lurah, dan kepala puskesmas se-Rote Ndao di Aula Kantor Bupati Rote Ndao, Minggu 21 September 2025.
Ia menjelaskan jumlah peserta BPJS Kesehatan di Rote Ndao saat ini baru mencapai 13 ribu orang, dengan target peningkatan hingga 22 ribu peserta.
Selain itu, ia menekankan pentingnya menyukseskan Program Nasional Cek Kesehatan Gratis yang baru diikuti sekitar 12 persen masyarakat.
Menurut dia, program tersebut krusial agar pemerintah memiliki gambaran nyata tentang kondisi kesehatan warga.
“Cek kesehatan ini penting supaya kita tahu betul kondisi masyarakat, sehingga langkah penanganan bisa lebih tepat,” ujarnya.
Dalam arahannya, Gubernur juga mengingatkan agar sektor kesehatan berjalan seiring dengan program nasional lainnya.
Seperti Makan Bergizi Gratis dan rumah layak huni, sehingga upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat terlaksana secara menyeluruh.
Baca Juga: Indeks Demokrasi Indonesia di Sulawesi Selatan Menurun, Ini Penyebabnya!
Dalam kesempatan tersebut juga Gubernur NTT membicarakan tentang perumahan.
Dimana Pemprov NTT bersama Pemkab Rote Ndao menyiapkan pola kolaboratif dengan memanfaatkan dana provinsi, kabupaten, dan desa.
Targetnya, setiap desa akan memiliki 10 rumah yang dibedah menjadi rumah layak huni.
Selain itu, setiap desa dan kelurahan didorong memiliki produk unggulan yang dipasarkan melalui NTT Mart.
Gubernur menekankan agar produk lokal tidak lagi dijual mentah, tetapi melalui rantai nilai tanam panen olah kemas dan jual.
“Kita akan bekerja sama dengan para pengusaha untuk mengembangkan produk lokal sehingga desa, kabupaten, dan provinsi mendapatkan nilai tambah,” jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen Usai Fase Darurat
-
Jembatan Vital Aceh Dibuka Lagi, Akses Jalan Nasional Medan-Banda Aceh Normal
-
Laga Krusial Lawan PSM: Hodak Minta Bobotoh Jadi 'Pemain ke-12' Tanpa Harus Lakukan Ini
-
Kembali Kirim Tim Kemanusiaan, Gubernur Sulsel Bantu Aceh Timur Rp1 Miliar
-
Cerita Desa Santa Klaus yang Ramai Dikunjungi Warga Toraja