- Penerapan pengairan persawahan menggunakan pompa irigasi berbasis tenaga surya
- Teknologi tersebut diharapkan mengurangi ketergantungan petani pada sistem irigasi konvensional
- Penerapan teknologi untuk pertanian dapat terus dikembangkan dan diterapkan
SuaraSulsel.id - Pelaksana Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Makassar (UNM) melalui tim dosen Fakultas Teknik UNM.
Menerapkan teknologi irigasi bertenaga surya di Desa Salassae, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
"Fokus kegiatan pengabdian ini melakukan pemberdayaan masyarakat yaitu menerapkan inovasi dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan produktivitas dalam bidang pertanian," kata Ketua Tim Pelaksana Ismail Aqsa saat dikonfirmasi, Jumat 19 September 2025.
Menurut Ketua Program Studi Rekayasa Industri Fakultas Teknik UNM.
Penerapan pengairan persawahan menggunakan pompa irigasi berbasis tenaga surya sebagai bentuk pemanfaatan energi ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Tujuan dari pemanfaatan tenaga surya ini, kata dia, sebagai upaya efisiensi dengan pemanfaatan energi terbarukan.
Teknologi tersebut diharapkan mengurangi ketergantungan petani pada sistem irigasi konvensional serta dapat meminimalisasi biaya operasional.
Pengabdian dan penelitian tersebut diangkat dengan judul Smart Irrigation Pump Based on Solar Cell (SIaP-BoS) untuk meningkatkan produksi pertanian pada lahan tadah hujan di Desa Salassae.
Selain itu, dalam proses penelitian dan pengabdian masyarakat di desa tersebut telah dilaksanakan pelatihan kepada masyarakat desa.
Baca Juga: Apa Itu Bintang Mahaputra Adipurna? Diberikan Prabowo ke Menteri Pertanian Amran Sulaiman
Untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan petani menjalankan manajemen organisasi dan perawatan pompa irigasi bertenaga surya.
"Melalui pelatihan ini dengan menyediakan solusi bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan keberlanjutan sektor pertanian di desa itu," tuturnya.
Dalam penerapan teknologi tenaga surya untuk pertanian tersebut Ismail tidak sendiri, tetapi melibatkan anggota tim seperti Labusab, dari program studi Pendidikan Vokasi Mekatronika, dan Mohamad Iqbal Riski A Danial sebagai anggota Program Studi Teknologi Industri Pertanian FT-UNM.
Pengabdian masyarakat ini merupakan kerja sama kemitraan antara tim pengabdi dan Kelompok Tani Desa Salassae, didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI tahun 2025.
Kepala Desa Salassae Gito Sukamdani menambahkan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pertanian wilayahnya. Penerapan teknologi pengairan berbasis solar sell ini merupakan langkah tepat guna meningkatkan hasil produksi pertanian.
"Kami berharap kegiatan penerapan teknologi untuk pertanian dapat terus dikembangkan dan diterapkan di Desa Salassae serta bentuk penerapannya berkelanjutan," kata Gito.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Begini Cara Polda Sulteng Pulihkan Mental Keluarga Mantan Teroris di Poso
-
Longsor di Sidrap: 384 KK Terisolasi, Akses Jalan Utama Putus Total
-
Bongkar Taktik Jitu Malut United, Bikin PSM Makassar Frustrasi Total
-
Sengkarut Jual Beli Sekolah Islam Al-Azhar, Pelapor Jadi Tersangka
-
PMI Borong Cangkul dan Sekop untuk Bersihkan Rumah Korban Banjir