"Suaminya terpaksa menerima. Bahkan pernikahan mereka sudah di ambang perceraian," kata Fantry.
Meski begitu, polisi menegaskan suami korban tidak terlibat sebagai muncikari. Semua transaksi dan pemesanan dilakukan langsung oleh korban melalui aplikasi.
Kini, ia hanya diperiksa sebagai saksi.
Kisah MKP adalah gambaran getir dari banyak perempuan di Sulawesi Selatan yang terseret ke dunia prostitusi online.
Layanan seperti MiChat, yang awalnya aplikasi perpesanan, kini menjadi ruang transaksi seksual berlangsung cepat, praktis, dan nyaris tanpa kontrol.
Tekanan Ekonomi
Sosiolog Universitas Negeri Makassar, Idham Irwansyah menilai, di balik praktik yang kerap dipandang sekadar penyimpangan moral, tersimpan cerita soal tekanan ekonomi, keterbatasan pekerjaan.
Hingga relasi kuasa yang timpang antara perempuan dan laki-laki.
Sebagian besar yang terlibat adalah ibu rumah tangga atau istri yang terdesak kebutuhan hidup.
Baca Juga: Anggota DPRD Wakatobi Jadi Tersangka Pembunuhan Anak Tahun 2014
Ketika penghasilan keluarga tidak mencukupi, aplikasi daring menjadi jalan pintas meski penuh risiko.
"Perempuan dalam situasi sulit seringkali dipaksa membuat pilihan yang sebenarnya tidak mereka inginkan," kata Idham.
Menurutnya, prostitusi daring juga bukan semata hasil dari kemajuan teknologi.
Tapi merupakan produk interaksi kompleks, antara tekanan ekonomi, pengangguran, gaya hidup konsumtif, hingga budaya patriarki yang membuat perempuan berada di posisi rentan.
"Faktor ekonomi jelas mendorong orang melakukan apa saja. Tapi ada juga dorongan gaya hidup di era konsumsi saat ini, dimana bekerja tidak lagi sekadar untuk kebutuhan dasar," jelasnya.
Kemudahan teknologi digital berperan sebagai katalis. Aplikasi kencan memfasilitasi pertemuan, transaksi, hingga layanan seksual hanya lewat gawai.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
53 Tersangka Kerusuhan Makassar: Polisi Buru Dalang di Balik Layar!
-
Cek Fakta: Benarkah Stevia Berbahaya Jika Dikonsumsi Jangka Panjang?
-
Mertua Gubernur Jatim Wafat, Andi Sudirman Sampaikan Duka Cita
-
Kementerian PU Janji Bangunan Baru DPRD Makassar Anti Gempa dan Kebakaran
-
Air Mata di Balik Layar Prostitusi Online Michat