SuaraSulsel.id - Jajaran kepolisian membubarkan aksi unjuk rasa (unras) di DPRD Sulawesi Utara.
Karena dinilai sudah melewati waktu sesuai ketentuan berlaku, yakni pukul 18.00 Wita.
Pantauan Antara di DPRD Sulut, Jalan raya Kairagi Manado, Senin malam 1 September 2025.
Polisi sempat mengeluarkan lebih dari lima kali tembakan gas air mata serta semburan air dari mobil water cannon ke arah pengunjuk rasa yang belum bubar.
Namun para pengunjuk rasa yang didominasi mahasiswa dan beberapa organisasi kepemudaan itu, malah balik menyerang polisi dengan lemparan botol air mineral dan benda-benda lainnya.
Sebelumnya, para pengunjuk rasa yang berkumpul di seputaran Taman Makam Pahlawan (TMP) Kairagi Manado melakukan jalan kaki hingga ke halaman kantor DPRD Sulut, serta berorasi menyampaikan tuntutan kepada wakil rakyat.
Salah satu orator mahasiswa dalam membacakan tuntutannya, meminta evaluasi dan reformasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menghapus tunjangan DPR dan DPRD serta menaikkan upah minimum bagi pekerja.
Massa tersebut ditemui langsung Ketua DPRD Fransiskus Silangen bersama Kapolda Sulut Irjen Pol. Royke Langie serta sejumlah anggota DPRD,
Baca Juga: Berapa Kerugian Akibat Pembakaran Kantor DPRD Makassar? Ini Estimasinya
"Saya persilakan saudara-saudara menyampaikan aspirasi, tetapi dengan cara yang baik," kata Ketua DPRD.
Massa unjuk rasa mendesak agar mereka semua dibolehkan masuk ke halaman kantor DPRD, namun ditolak pihak DPRD.
Penolakan itu dikhawatirkan ada kejadian yang sebelumnya terjadi di daerah lain, yakni perusakan fasilitas gedung.
Baik massa maupun legislator terus bertahan di posisi masing-masing hingga melewati pukul 18.00 wita.
Pimpinan DPRD sempat meminta perwakilan mahasiswa maksimal 10 orang untuk berdialog di dalam kantor, namun massa demo menolak dan mau semuanya harus masuk.
Setelah pukul 18.30 Wita, massa diminta bubar oleh kepolisian dan terjadilah kericuhan, karena ada aksi lemparan benda ke polisi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 9 Potret Rumah Eko Patrio Seharga Rp150 Miliar, Ada Rooftop Pool di Lantai 4
- Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
- Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Bocah Pamer dapat Jam Tangan Rp 11 Miliar
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
Pilihan
-
Negara Tetangga Indonesia di Ambang Kekacauan, Potensi Kudeta Militer Mencuat
-
Core Indonesia Desak Pemerintah Koreksi Total Kebijakan Ekonomi, Batalkan Pajak & Pangkas Belanja
-
Netizen Cari Raffi Ahmad yang Mendadak Hening: Mana Suaranya, A?
-
Demo Meluas Bukan karena Asing, Tapi Masalah Perut!
-
Tiga Lembaga Ekonom Kritik Pemerintah: Gelombang Demo Cerminan Gagal Kelola Ekonomi Berkeadilan!