Sebagai wujud komitmen UMI mengambil peran dalam menjaga keutuhan bangsa.
"Kami menyiapkan waktu dan tempat untuk digunakan sebagai forum pertemuan. UMI sejak berdiri 23 Juni 1954 telah memproklamirkan sebagai kampus pendidikan dan dakwah yang terus berkomitmen mengambil peran dalam mencari solusi kebangsaan," ujarnya menanggapi kondisi yang terjadi saat ini.
Dalam perkembangan akhir-akhir ini dengan berbagai aksi di wilayah tanah air, kata dia, mencerminkan bagaimana menurunnya kepercayaan kepada politisi ataupun aparat penegak hukum.
Menurut dia, kondisi ini bukanlah hal yang dapat dipandang biasa. Karena menyangkut sendi kepercayaan yang merupakan fondasi keberlangsungan bangsa dan negara.
"Kita perlu mendengar aspirasi dari bawah, kira-kira apa yang salah, apa yang perlu diperbaiki. Itulah sebabnya, kami siapkan waktu dan tempat untuk duduk bersama mencari solusi terbaik untuk merajut kebersamaan dan persatuan," ujarnya saat konferensi pers di Makassar.
Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI Prof Dr Mansyur Ramly, mengatakan UMI mencoba menawarkan solusi fundamental dan strategi diantaranya menggelar deklarasi nasional kejujuran dan keadilan.
Kedua melaksanakan reformasi komunikasi publik agar pemerintah, politisi dan aparat penegak hukum dapat kembali kepada bahasa rakyat, sederhana, jujur menyejukkan dan tidak penuh retorika.
Termasuk tentunya menggelar dialog nasional berbasis moral dan kebangsaan ini penting melibatkan tokoh agama, akademisi, mahasiswa, pemuda, ormas dan lainnya.
"Kita bertemu mencari jalan tengah kebangsaan. Kita dengarkan aspirasi dari masyarakat bawah, aspirasi dari elit atas, aspirasi dari kiri, kanan untuk menemukan kebersamaan. Memang tidak semua aspirasi bisa kita penuhi tapi paling tidak kalau kita mencari jalan tengah," katanya.
Baca Juga: Mencekam! Satpol PP Lompat dari Lantai 4 DPRD Makassar yang Dibakar Massa, Satu Kritis
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Belum 1 Detik Calvin Verdonk Main, Lille Mendadak Berubah Jadi Klub Pembantai di Liga Prancis
- Astrid Kuya Bela Uya Kuya: Semua Isi Rumah Dimiliki Sejak Sebelum Jadi DPR
- Rumah Ludes Dijarah Massa, Harta Nafa Urbach Tembus Rp20 Miliar Tanpa Utang
Pilihan
-
Jam Tangan Rp11 Miliar Ahmad Sahroni Akhirnya Balik, Ibu Bocah yang Viral: Bukan Hak Kita!
-
5 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, Memori Besar Baterai Awet
-
Cara Membuat Foto Profil Brave Pink dan Hero Green yang Lagi Viral di Media Sosial
-
Diplomat RI Tewas Ditembak di Peru: Pemerintah Bilang Perampokan, Netizen Malah Bahas Konspirasi!
-
Komnas HAM Pastikan Ada Pelanggaran HAM di Kasus Rantis Brimob Lindas Affan Kurniawan