- Jufri Rahman Soroti Transformasi Digital hingga Ketahanan Pangan
- Jadilah Pemimpin yang Melayani, Bukan Dilayani
- Birokrasi dituntut untuk memberikan layanan prima
SuaraSulsel.id - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menjadi pemateri dalam Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II yang digelar di Aula Garuda, Kantor PPSDM Kemendagri Regional Makassar, Senin, 27 Agustus 2025.
Kegiatan yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendagri Regional Makassar ini diikuti 40 peserta dari berbagai instansi pemerintah daerah.
Antara lain Pemerintah Provinsi Papua Selatan, Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Asmat, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Banggai, dan Kabupaten Parigi Moutong.
Dalam paparannya, Jufri Rahman membawakan materi bertajuk Isu Strategis dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik. Ia menekankan bahwa ukuran pemerintahan yang baik tercermin dari kualitas layanan publik.
Menurutnya, pelayanan publik bukan hanya urusan administratif, melainkan juga representasi nyata efektivitas pemerintahan dan citra birokrasi di mata masyarakat.
“Pelayanan publik adalah wajah pemerintah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Kualitas layanan mencerminkan efektivitas dan citra birokrasi secara keseluruhan,” ujar Jufri Rahman.
Ia menambahkan, rakyat adalah pihak utama yang harus dilayani sehingga menuntut layanan yang prima.
Untuk itu, reformasi birokrasi dan transformasi digital menjadi agenda penting dalam meningkatkan pelayanan publik di era modern.
Adapun isu strategis nasional yang ia soroti meliputi transformasi digital melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), desentralisasi dan otonomi daerah, good governance serta pembangunan zona integritas, hingga ketahanan sosial dan layanan dasar.
Baca Juga: Gubernur Sulsel Bantu Rp1 Miliar Korban Kebakaran di Sorowako
Sementara itu, isu strategis di Sulsel mencakup peningkatan kualitas layanan publik, ketahanan pangan dan pengendalian inflasi, tata kelola yang transparan, serta penguatan sumber daya manusia ASN di era digital.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa kepemimpinan pelayanan publik adalah pola kepemimpinan yang berorientasi melayani.
Bahwa seorang pemimpin publik harus memosisikan diri sebagai pelayan masyarakat. S
etiap keputusan dan langkah yang diambil akan menentukan arah birokrasi dan masa depan bangsa.
“Pelayan publik adalah tanggung jawab moral dan profesional. Jadilah pemimpin yang melayani, bukan dilayani. Karena setiap langkah Anda menentukan wajah birokrasi dan masa depan Indonesia dan Sulawesi Selatan,” jelasnya.
Ia juga memberikan pesan motivasi agar para peserta tidak kehilangan jati diri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Sengketa Tanah Makassar: Hadji Kalla Lapor Polisi, GMTD Gugat Perdata
-
Alat Kelamin Terduga Pelaku Pemerkosaan Dipotong Kemudian Diseret di Jalanan
-
'Tidak Ada Tim yang Tidak Bisa Dikalahkan!' Motivasi Uston Nawawi Hadapi PSM
-
Malam Paling Berat Tim Medis Unhas: Selamatkan 6 Nyawa Dalam Satu Malam
-
Jadwal Laga Tunda Pekan ke-4: PSM Makassar hadapi Persebaya